Home » Bocil di Lampung Terbanyak Merokok Sejak Usia 5 Tahun

Bocil di Lampung Terbanyak Merokok Sejak Usia 5 Tahun

by Administrator Esensi
2 minutes read
Ilustrasi Rokok

ESENSI.TV - JAKARTA

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, anak berusia lima tahun ke atas di Provinsi Lampung tercatat sebagai anak yang paling banyak merokok. Atau sebanyak 27,41 persen anak berusia lima tahun ke atas di Lampung sudah merokok.

Posisi kedua ditempati Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan angka 26,59 persen. Berikutnya Provinsi Jawa Barat 26,51 persen, dan posisi keempat Provinsi Bengkulu 26,12 persen.

Angka ini dapat diartikan, terdapat 27 dari 100 anak berusia lima tahun ke atas di Jambi yang merokok dalam sebulan terakhir pada tahun 2022.

Sementara itu, sekitar 28 dari 100 penduduk berumur 15 tahun ke atas di Indonesia merokok dalam sebulan terakhir. Pada tahun 2022. Perokok tersebut terdiri dari baik perokok setiap hari maupun perokok kadang-kadang.

Termasuk Indikator dalam SDGs

Indikator ini merupakan salah satu indikator dalam SDGs Tujuan 3, yaitu Indikator persentase merokok pada penduduk umur ≥15 tahun.

Menurut karakteristik, terlihat jika penduduk di daerah perdesaan memiliki persentase penduduk yang merokok selama sebulan terakhir lebih tinggi jika dibandingkan dengan di daerah perkotaan.

Sementara menurut jenis kelamin, persentase perokok laki-laki di Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan.

Mayoritas anak pada usia tersebut termasuk ke dalam usia sekolah, dimana penelitian di Cina menyebutkan jika perokok di usia pelajar memiliki hubungan positif dengan beberapa hal. Pertama, pendidikan dan status pekerjaan orang tua. Kedua, orang tua perokok. Dan Ketiga, kebiasaan orang tua yang meminta anak untuk membelikan rokok.

Jenis-Jenis Rokok

Selain rokok tembakau, penggunaan rokok elektrik juga perlu menjadi perhatian karena penggunaannya yang semakin banyak di masyarakat.

Baca Juga  6 Provinsi Catat Kenaikan Kasus Stunting

Hasil dari Global Adult Tobacco Survey (GATS) menunjukkan jika terjadi peningkatan pengguna rokok elektrik sekitar 3,00 persen poin sejak tahun 2011 ke tahun 2021.

Sejak tahun 2022, Susenas Maret juga mengumpulkan penggunaan rokok elektrik selama sebulan terakhir. Sebanyak 3,74 persen penduduk berumur 15 tahun ke atas merokok menggunakan rokok elektrik selama sebulan terakhir pada tahun 2022.

Berbeda dengan penggunaan rokok hisap tembakau yang persentasenya lebih tinggi di daerah perdesaan. Persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang merokok menggunakan rokok elektrik sedikit lebih tinggi di daerah perkotaan dibandingkan di daerah perdesaan.

Dampak Merokok Bagi Anak

Penyakit kardiovaskular utamanya, merupakan penyebab kematian tertinggi pada penduduk usia produktif dan lansia.

Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko berbagai penyakit tidak menular, termasuk penyakit kardiovaskular.

WHO menyebutkan jika perokok memiliki risiko terkena stroke dua kali lebih tinggi dan risiko terkena penyakit jantung empat kali lebih tinggi.

Rokok tembakau yang dihisap berbahaya karena mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, termasuk setidaknya 250 bahan kimia beracun yang juga dapat menyebabkan kanker.

Di samping itu, rokok juga memiliki zat adiktif yang menyebabkan seseorang ketergantungan sehingga sulit untuk berhenti. Merokok pada usia dini semakin meningkatkan bahaya merokok.

Penelitian menunjukkan jika semakin muda seseorang memulai merokok, kecenderungan untuk menjadi perokok rutin ketika menjadi dewasa juga akan semakin tinggi.

 

Penulis: Evangeline Guinevere
Editor: Dimas Adi Putra/Nabila Tias Novrianda

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life