Kericuhan sesama aparat keamanan bersenjata terjadi di Pelabuhan Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Minggu (14/4/2024) pagi WIT. Peristiwa itu melibatkan satuan personel Brigade Mobil (Brimob) Polri dan prajurit Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal).
Kejadian tersebut dipicu saat Kapal Sinabung sandar di Pelabuhan Sorong. Saat itu, seorang mengaku sebagai anggota Brimob minta izin ke prajurit Pomal yang melakukan pengamanan area pelabuhan, masuk ke dalam kapal untuk mengatarkan keluarganya.
Anggota Brimob tersebut tidak mengenakan pakaian dinas ketika hendak masuk ke kapal. Ia juga meminta izin kepada personel Pomal yang sedang jaga, untuk menaikkan keluarganya lebih awal dari yang lain. Izin tersebut akhirnya diberikan.
Setelah menaikkan keluarganya, dia meminta izin kembali. Namun ditegur oleh anggota Pomal yang berjaga. Tak terima ditegur, anggota Brimob tersebut memukul anggota Pomal yang berjaga.
Tak terima dipukul, prajurit Pomal membalas pukulan personel Brimob. Setelah pukul-pukulan satu lawan satu, anggota Brimob pun mundur. Lalu menghubungi teman-temannya untuk datang ke pelabuhan terminal penumpang.
Tak lama, sekelompok personel Brimob pun mendatangi Pelabuhan Sorong. Setelah mereka berhasil menerobos masuk ke ruang tunggu penumpang, para personel Pomal meladeni dengan perkelahian.
Dalam rekaman video yang beredar perkelahian tersebut membuat para warga dan penumpang yang menunggu kapal lari ketakutan. Perkelahian bukan cuma terjadi di ruang tunggu penumpang, tetapi melebar ke kawasan dalam Pelabuhan Sorong.
Akibat perkelahian tersebut sedikitnya lima orang terluka dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Keributan juga mengakibatkan rusaknya tiga pos Polisi.
Usai insiden, Kapolda Papua Barat Irjen Pol Joni Edison melakukan rapat tertutup di Polresta Sorong Kota. Kabag Ops Polresta Sorong Kota, Kompol Indra Gunawan mengatakan, kericuhan terjadi karena kesalahpahaman saja.
Antara TNI yang berjaga di Pelabuhan dengan anggota Brimob.
“Kalau kami dari pihak Polresta datang ke Pelabuhan hanya untuk melerai saja. Awalnya kita hanya melerai supaya tidak meluas. Dan, yang dirusak dua Pos Pengamanan Ketupat, satu Pos Lantas, yang dilempar Polsek KP3 Laut,” terang Indra kepada wartawan dikutip, Senin (15/4/2024).
Menurut Indra, kondisi saat ini sudah diredam. Masing-masing dari unsur pimpinan sama-sama menjaga anggotanya untuk menahan diri. *
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Junita Ariani/Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu
PESAWAT kelima C-130J-30 Super Hercules pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah tiba dan mendarat dengan sempurna…
PDIP sebagai partai pemenang pemilu 2024 sudah menyiapkan nama-nama yang bakal bertarung di Pilkada serentak…
KEJAKSAAN Agung (Kejagung) terus melakukan pelacakan aset milik tersangka kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas…
SEJUMLAH permukiman warga terendam banjir yang diakibatkan luapan Sungai Saka dan Sungai Selabung di Kabupaten…
ANDA penggemar tanaman hias, khususnya anggrek? Silakan merapat Kebun Anggrek Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM…
Pemerintah memperpanjang kewajiban pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memiliki sertifikasi halal hingga…