Cara Tangani Diare pada Anak di Rumah

Diare pada anak bisa diobati oleh orang tua di rumah saja tanpa menimbulkan komplikasi.

Dokter spesialis anak dr. Titis Widowati, Sp.A(K) mengatakan caranya dengan melakukan perawatan Lima Langkah Tuntaskan Diare atau Lintas Diare.

Ia mengatakan penanganan diare bisa dilakukan orang tua di rumah jika tidak ada komplikasi dehidrasi yang berat. Selain itu, tidak lupa untuk mengonsumsi tablet zinc dan melanjutkan ASI atau makanan seperti biasa dan menggunakan cairan oralit. Pada diare rotavirus tidak diberikan antibiotik karena berbeda dengan diare yang disebabkan oleh bakteri disentri.

“Lintas Diare yaitu rehidrasi atau pemberian cairan, pemberian tablet zinc, antibiotik hanya sesuai indikasi harus selektif, melanjutkan ASI sesuai usia, dan edukasi,” ucapnya.

Kalau anak itu dirawat di rumah orang tua harus memonitor tanda dehidrasi, yang mudah diketahui adalah kondisi umumnya anak sangat rewel, mengantuk tidak mau minum, anak tampak kehausan, mata celong, dan urine berkurang itu yang diwaspadai.

Jika terdapat tanda tersebut, ia menegaskan anak wajib dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut karena memerlukan akses intravena untuk infus agar kebutuhan cairan terpenuhi. Selain itu, jika diare mengakibatkan anak sesak napas, demam tinggi hingga kejang dikhawatirkan ada kemungkinan komplikasi di luar saluran cerna.

Atasi Diare Dengan Lengkapi Vaksin Rotavirus

Sampai saat ini, pencegahan terhadap diare rotavirus selain dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, adalah dengan melengkapi vaksin rotavirus bagi anak usia 0 sampai dua tahun. Tahap pertama pada saat usia enam minggu dan interval untuk pemberian yang kedua adalah empat minggu, dan diharapkan sudah selesai diberikan pada umur 24 minggu atau enam bulan.

Vaksin rotavirus secara global telah direkomendasikan oleh WHO. Vaksin tersebut wajib diimplementasikan di negara dengan angka kematian akibat diare pada balita sebesar 10 persen. Indonesia belum menjalankan vaksinasi rotavirus secara gratis sebagai bagian dari program imunisasi nasional, dan masih perlu mendapatkannya secara mandiri.

Namun, pada tahun 2022 tepatnya pada Hari Imunisasi Sedunia, Kementerian Kesehatan sudah mencanangkan vaksin rotavirus harus masuk program imunisasi nasional tahun 2022. Saat ini masih difokuskan pada beberapa provinsi saja yang dipilih berdasarkan angka kejadian dari rotavirus yang tinggi. Selain itu perlu mempersiapkan sarana dan prasarana agar bisa merata di seluruh provinsi.

 

Editor: Dimas Adi Putra

Arti Sukma Lengkawati

Recent Posts

Bertemu Presiden Majelis Umum PBB, Jokowi Sampaikan Tiga Isu Penting Situasi Palestina

PRESIDEN Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dennis Francis…

54 mins ago

Penelitian UGM Ungkap Konten TikTok Berdampak Penurunan Daya Attention Span

TIM mahasiswa UGM Yogyakarta yang terdiri Rizqi Vazrin (Filsafat), Romdhoni Afif N (Filsafat), Radhita Z…

1 hour ago

BNPB Operasikan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Sukseskan World Water Forum di Bali

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mensukseskan acara World…

2 hours ago

Jokowi Sampaikan Dukacita Atas Meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

PRESIDEN Jokowi menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dan para delegasi…

3 hours ago

Pro Kontra Study Tour Pasca-kejadian Ciater Subang, Ini yang Perlu Diketahui

KECELAKAAN maut terjadi di jalan Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang,…

3 hours ago

Industri Linting Kertas Sigaret Indonesia Peluang Besar Ekspor

PEMERINTAH terus mendukung upaya industri yang melakukan inovasi dalam meningkatkan daya saingnya dan memperluas pasar.…

4 hours ago