Tim ilmuwan dari Shanghai Research Institute for Intelligent Autonomous Systems China mengembangkan prototipe drone (quadrotor) yang bisa menyelam dan diberi nama TJ-FlyingFish.
Drone itu memiliki bobot 1,63 kg dengan jarak sumbu roda 380 mm dan mampu melayang di udara selama enam menit atau menyelam di air selama sekitar 40 menit.
Rentang operasi drone itu dialihkan untuk media yang berbeda oleh unit propulsi kecepatan ganda.
Drone ini dilengkapi vektor dorong (thrust) direalisasikan dengan rotasi unit propulsi tersebut di sekitar lengan dudukan (mount arm).
Hal ini meningkatkan kemampuan manuvernya di bawah air, menurut tim peneliti itu.
Quadrotor tersebut berpotensi digunakan untuk berbagai aplikasi, antara lain eksplorasi sumber daya, misi pencarian dan penyelamatan, pemeriksaan teknis, serta lainnya
Profesor Ben Chen dari Chinese University of Hong Kong mengklaim bahwa drone itu sepenuhnya otonom dan tidak memerlukan bantuan operator.
Para ilmuwan menyarankan menggunakan quadcopters dalam pencarian dan penyelamatan dan penelitian bawah air untuk menghemat sumber daya manusia.
Penulis TJ-FlyingFish berencana untuk mempresentasikan laporan penemuan mereka di Konferensi Internasional IEEE tentang Robotika yang akan diadakan pada Mei 2023 di London pada.
Editor: Raja H. Napitupulu