Humaniora

Covid-19 Melonjak, Pemerintah Diminta Sosialisasikan Vaksin Booster

Kementerian Kesehatan menyampaikan informasi bahwa kasus Covid-19 per 13 Desember 2024 kembali melonjak dengan total 313 kasus baru.

Karena itu, kenaikan angka penderita Covid-19 ini perlu ditindaklanjuti dengan upaya preventif dari seluruh masyarakat Indonesia.

Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mengatakan, mengampanyekan kembali pemakaian masker merupakan salah satu upaya pencegahan yang harus dilakukan masyarakat Indonesia.

Kemudian, vaksin booster juga perlu dilakukan untuk memastikan kekebalan tubuh dari paparan Covid-19.

“Salah satu cara melawan covid-19 adalah dengan vaksin booster. Pemerintah (Kemkes-Red) harus terus mensosialisasikan pentingnya vaksin booster. Terutama kepada kelompok masyarakat yang memiliki risiko tinggi,” tegasnya dalam keterangannya dikutip, Sabtu (30/12/2023) di Jakarta.

Edy menyampaikan, virus Covid-19 tidak akan hilang sepenuhnya dari Indonesia maupun dunia. Karena itu, masyarakat agar dapat belajar hidup berdampingan dengan Covid-19.

Percepatan vaksin booster merupakan hal penting yang perlu dilakukan untuk memberikan perlindungan pada masyarakat dari penularan virus.

Vaksin Mandiri

Edy mengaku mendukung upaya pemerintah yang terus mengajak masyarakat melakukan vaksinasi. Namun, terkait wacana pembiayan vaksinasi secara mandiri oleh masyarkat per Januari 2024 penting untuk dipertimbangkan kembali.

Khususnya mengenai tenggat waktu pembiayaan mandiri tersebut.

“Pemerintah seharusnya mempertimbangkan untuk kemampuan daya beli, terutama masyarakat kurang mampu dan peserta jaminan kesehatan mandiri kelas III. Yang saat ini iurannya disubsidi oleh Pemerintah sebesar Rp7 ribu per orang per bulan. Untuk kelompok masyarakat ini, pemerintah harus menjamin vaksinasinya,” ujarnya.

Ia memahami saat ini status Covid-19 bukan lagi pandemi, sehingga pemerintah (Kemkes) berencana memberlakukan vaksin mandiri.

Namun, hal ini perlu pertimbangan dan disosialisasikan secara masif ke masyarakat. Sistem gotong royong, menurutnya, bisa diterapkan. Misalnya, perusahaan mendukung vaksinasi mandiri dengan membiayai vaksinasi bagi pekerja dan keluarganya.

“Saat ini vaksinasi masih gratis. Saya berharap seluruh masyarakat segera melakukan vaksinasi untuk menghindari atau mencegah terjadinya kenaikan angka Covid-19 di Indonesia saat ini yang kembali melonjak,” pungkasnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Junita Ariani

Recent Posts

Waww… Warga Indonesia Nonton Film Korea 1,5 – 3 Jam per Hari

Budaya Korea yang semakin mendunia, mendorong warga Indonesia untuk menonton film dan drama Korea selama…

35 mins ago

Menag Yaqut dan Sri Mulyani Bahas Devisa Haji dan Umrah Rp200 Triliun

MENTERI Agama Yaqut Cholil Qoumas mendatangi kantor menemui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Jumat (17/5).…

40 mins ago

Beredar Video Asusila Diduga Mahasiswa UINSA Surabaya, Begini Respons Rektorat

BEREDAR dua video mesum yang diduga dilakukan oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa)…

10 hours ago

Polisi Perlakukan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Berbeda, Ini Penjelasannya

EPY Kusnandar (EK) 'Preman Pensiun' ditangkap polisi terkait kasus ganja. Yogi Gamblez (YG) pemeran 'Srigala…

10 hours ago

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Jadi Tarif Tunggal Usai Pemberlakuan KRIS

IURAN BPJS Kesehatan akan dijadikan satu tarif atau tunggal usai pemberlakuan kelas rawat inap standar…

11 hours ago

Tito Lantik Deputi Kemenko Perekonomian Jadi Pj Gubernur Gorontalo

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melantik Deputi IV Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha…

12 hours ago