Delapan Sarana Industrial Ciptakan Hubungan Harmonis Menurut Wamenaker

Menurut Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor, ada delapan sarana industrial untuk menciptakan hubungan harmonis, dinamis, produktif dan berkeadilan.

Delapan sarana hubungan industrial itu yakni, adanya serikat pekerja/serikat buruh, organisasi pengusaha, lembaga kerja sama bipartit.

Kemudian, lembaga kerja sama tripartit, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan. Dan, terakhir lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial.

Dari delapan sarana tersebut, kata Afriansyah, perlu dipahami bahwa bila di perusahaan itu telah terbentuk serikat pekerja/serikat buruh, eksistensi mereka dapat dijadikan mitra.

“Mitra untuk memajukan perusahaan dan memecahkan permasalahan di perusahaan,” kata Wamenaker Afriansyah Noor dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis (20/4/2023), di Jakarta.

Seebelumnya, Wamenaker memberikan sambutan pada pertemuan dengan Delegasi Provinsi Guangxi CHINA-ASEAN Business and Investment Summit (CABIS), di Jakarta, 18 April 2023.

Ia mengemukakan, salah satu karakteristik hubungan industrial yang berlaku di Indonesia adalah hubungan industrial berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Yang mengandung keterbukaan dan demokrasi.

Keterbukaan tersebut lanjut Wamenaker yaitu berpartisipasi dalam pembangunan SDM Indonesia yang mengedepankan dialog sosial.

“Satu hal yang perlu ditekankan dari dialog sosial adanya komitmen bersama menuju kerja layak (decent work),” ujarnya.

Pada pertemuan ini, Afriansyah mengharapkan, antara Kemnaker dan Delegasi Provinsi Guangxi CABIS, dapat mempererat berbagai kerja sama. Seperti di bidang pelatihan, pemagangan, program-program yang terkait penempatan tenaga kerja dan bidang hubungan industrial. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang