Home » Djarot: Hilirisasi Produk Food Estate Harus Jadi Perhatian Pemerintah

Djarot: Hilirisasi Produk Food Estate Harus Jadi Perhatian Pemerintah

by Junita Ariani
1 minutes read
Food Estate 1

ESENSI.TV - KALIMANTAN TENGAH

Hilirisasi hasil panen program food estate perlu menjadi perhatian bagi pemerintah. Misalnya, dengan mengemas gabah hasil panen menjadi beras premium agar nilai jual produk menjadi lebih tinggi.

Hal itu disampaikan Ketua Tim Kunker Spesifik Komisi IV DPR RI ke Palangkaraya, Djarot Saiful Hidayat usai memimpin Kunker Spesifik ke Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Jumat, (1/9/2023).

“Dari hasil evaluasi, progres food estate ini cukup baik dan program ini membawa banyak manfaat ya. Meskipun ada beberapa yang perlu segera ditindaklanjuti,” kata Ketua Tim Kunker Spesifik Komisi IV DPR RI ke Palangkaraya, Djarot Saiful Hidayat.

Menurutnya, beberapa yang perlu dibenahi, Pertama adalah hilirisasi. Supaya hasil panen di sini langsung bisa diolah, dari gabah menjadi beras premium, yang bagus.

“Beras premium kita pack yang bagus sehingga harganya bisa semakin meningkat. Nah, ini dulu hilirisasinya ya.” ujar Djarot dalam keterangan pers yang dikutip, Sabtu (2/9/2023).

Baca Juga  Pemerintah Diminta Pastikan Miliki Stok Beras 1,2 Juta Ton untuk 2024

Sebelumnya, Djarot memimpin Kunjungan Kerja Spesifik ke Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Jumat, (1/9/2023).

Menilik tren hasil produksi yang terus meningkat, Djarot mengingatkan pemerintah untuk betul-betul mengoptimalkan hilirisasi penting.

Sehingga kesejahteraan petani pengelola lahan food estate ini bisa terjamin. Ia juga meminta pemerintah tidak hanya fokus kepada peningkatan produksi saja, tetapi juga peningkatan nilai jual produknya.

“Produksinya naik ya, dari 2 ton sekarang sudah menjadi 3,5 sampai 4,5 ton. Bertahap, karena ini lahan asam pasang surut, gambutnya tipis,” ujarnya.

Sehingga ke depan kata Djarot, semakin tahun produksinya akan semakin meningkat. Artinya apa? produksi meningkat, kesejahteraan petani akan meningkat.

“Apalagi kalau harganya bagus. Tadi kita tanya harga gabah kering panen Rp7.000 berarti NTP (Nilai Tukar Petani) nya lebih dari 110,” terang Djarot. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life