Home » Jadi Pembicara YPL 13 Golkar Institute, Prabowo Komitmen Lanjutkan Program Hilirisasi SDA Karena Amanat UUD 1945

Jadi Pembicara YPL 13 Golkar Institute, Prabowo Komitmen Lanjutkan Program Hilirisasi SDA Karena Amanat UUD 1945

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Bakal Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo saat menjadi pembicara dalam Executive Education Program for Young Political Leaders (YPL)” Batch-13, di Ruang Kelas Golkar Institute, Gedung DPP Partai Golkar, Kamis (31/8/2023). Foto: Tangkap layar siaran langsung acara

ESENSI.TV - JAKARTA

Bakal Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto mengatakan akan melanjutkan program hilirisasi sumber daya alam (SDA) di semua sektor ekonomi yang telah dijalankan Pemerintahan saat ini.

Dia menilai hilirisasi adalah salah satu strategi untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju, terutama menuju Indonesia Emas tahun 1945.

“Hilirisasi, sesuai dengan amanat Undang Undang Dasar 1945, terutama pasar 33,” jelas Prabowo saat menjadi pembicara dalam Executive Education Program for Young Political Leaders (YPL)” Batch-13, di Ruang Kelas Golkar Institute, Gedung DPP Partai Golkar, Kamis (31/8/2023).

Ketua Umum Partai Gerindra ini kembali mengingatkan bahwa pada pasal 33 ayat 1 disebutkan, perekonomian di susun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Kemudian, ayat 2 menyebutkan cabang cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

Diperkuat dengan ayat 3, bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebenar-besarnya kemakmuran rakyat.

“Menurut saya kembali ke UUD 1945 kita harus di situ di bidang ekonomi sangat jelas digambarkan bapak pendiri kita, bahwa di pasal 33 UUD 1945. Strategi kita sudah benar yang disampaikan Presiden Joko widodo, hilirisasi,” jelasnya dalam acara YPL 13 Golkar Institute itu.

Dia menegaskan tidak ada masalah penafsiran dalam pasal itu karena bahasa yang dipakai sangat sederhana.

Namun, dia mempertanyakan beranikah Indonesia konsisten dalam melaksanakan hal ini? Amanat ini, menurutnya, hanya dapat dicapai jika mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat.

Jadilah Pengusaha Pancasila

Dia mencontohkan bagi kalangan pengusaha. Pengusaha, menurutnya, akan dapat ikut  berperan besar dalam mencapai amanat pasal 33 UUD 1945 jika menjadi pengusaha Pancasila.

“Kalau mau jadi pengusaha ya pengusaha Pancasila, pengusaha patriotik. Mungkin penghasilan lebih banyak keluar, tetapi pengusaha juga harus punya rasa tanggung jawab. Tetapi kompas kita,  pegangan kita, ya tadi pasal 33 itu. Kalau kita konsekuen dengan pasal 33. saudara-saudara, kita akan cepat bangkit,” tegasnya.

Baca Juga  EVP 2024 di Bali akan Diikuti 18 Parlemen Negara Sahabat

Dia mengajak para partai koalisi yang hadir di Golkar Institue untuk sepakat bahwa ke depan koalisi harus benar-benar menjaga APBN dan APBD digunakan untuk kepentingan rakyat.

Lebih jauh, Prabowo Subianto menjelaskan bahwa hilirisasi adalah sikap Indonesia untuk tidak mau jadi penyuplai bahan baku ke negara lain.

Indonesia, ujarnya, ingin bahan baku harus diolah di dalam negeri untuk menjadi bahan-bahan dan barang-barang yang punya nilai tambah, sehingga penghasilan negara dan masyarakat akan tambah luar biasa.

Dia mencontohkan salah satu betuk hilirisasi di Jepang yang pernah dikunjunginya. Satu pabrik refinary atau penyuling BBM di Jepang hanya memurnikan 70 persen bahan mentah.

Sisanya, 30 persen menjadi limbah yang diolah kembali menjadi produk turunan bermanfaat. Dari proses penyulingan dihasilkan  40 pabrik industri menengah. Dari 40 pabrik tersebut dihasilkan 40.000 pabrik hilir,

“Itu dari satu refinary. Kalau satu pabrik hilir pekerjakan 20 orang saja, berapa puluh ribu orang bisa bekerja,” ujarnya.

Prabowo melanjutkan nilai tambah itu hanya dari satu komoditas, bagaimana dengan komoditas lain.

Dia memaparkan Indonesia memiliki banyak jenis sumber daya manusia yang mempunyai nilai tambah besar.

Nilai nilai tambahnya bisa 67 kali, bauksit 194 kali, tembaga 77 kali, timah 69 kali, gas alam 4 kali.

Di kelautan, rumput laut  nilai tambahnya 14 kali, ikan TCT 18 kali, udang 27 kali, rajungan 8 kali. Dari perkebunan sawit 79 kali, kelapa 18 kali dan karet 15 kali.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life