Home » Perubahan Pada RUU Migas, Ada 73 Pasal Berubah

Perubahan Pada RUU Migas, Ada 73 Pasal Berubah

by Administrator Esensi
2 minutes read
Anggota Panja RUU Migas, Desy Ratnasari

ESENSI.TV - JAKARTA

Tim Ahli Badan Legislasi (Baleg) DPR RI menyampaikan ada 73 pasal perubahan atas RUU tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (RUU Migas) hasil dari kajian Panitia Kerja (Panja). Anggota Panja RUU Migas, Desy Ratnasari mengingatkan agar apa yang telah disempurnakan tim Panja diteruskan di Komisi VII saat rapat dengan pemerintah.

“Apa yang menjadi masukkan dari anggota Panja merupakan catatan penting untuk menyempurnakan dan memberi kemanfaatan bagi masyarakat. Untuk itu, jangan sampai pemikiran, ide yang kita (Panja) yang kami sampaikan ini tidak ada manfaatnya di tingkat komisi. Karena ada keputusan kompromis, politik atau komitemen lain,” katanya saat mengikuti Rapat Panja RUU Migas di Kompleks Parlemen, Kamis (31/8/2023).

Pengusul RUU tentang  Perubahan Kedua Atas UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (RUU Migas) Maman Abdurahman menyampaikan apresiasi atas upaya Baleg dan Tim Ahli Baleg atas upaya pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi RUU Migas.

“Saya mewakili komisi VII menyampaikan apresiasi. Saya melihat ada semangat kita bersama untuk menghasilkan sebuah undang-undang yang maksimum, optimal dan tentunya betul betul bisa memberikan kemanfaatan sebesar-besarnya untuk perkembangan industri migas kita di Indonesia,” urainya.

Rapat ESDM Bahas RUU Migas

Berdasarkan apa yang disampaikan tim ahli baleg, secara substansi, secara teknis dan secara prinsip tidak ada yang fundamental, hanya saja ada frasa penulisan yang perlu disempurnakan.

“Tadi komisi VII baru saja rapat dengan ESDM. Dan kami mencanangkan target 1 juta barel per hari menjadi target prioritas bagi kementerian ESDM. Salah satu langkah mendorong target pencapaian pemerintah salah satunya adalah kepastian hukum terkait RUU Migas ini. Kami betul-betul kedepan kita bisa melakukan akselerasi tanpa harus mengurangi semangat ketelitian kita dalam menyusun UU,” tegasnya.

Sebelumnya, Tim Ahli Baleg DPR RI mengatakan berdasarkan surat nomor B/4940/LG.01/4/2023 tertanggal 12 April 2023. Pada pokoknya Komisi VII DPR RI meminta kepada Baleg DPR untuk melakukan pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (RUU Migas).

Baca Juga  Upaya Hilangkan Polusi Udara, Luhut Minta Pertamina Siapkan Ini

Permintaan tersebut tentu berdasarkan ketentuan Pasal 46 ayat (2) UU Nomor 12 Tahun 2011 sebagaimana terakhir diubah dengan UU Nomor 13 Tahun 2022 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan; serta Pasal 105 huruf c UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MD3 sebagaimana terakhir diubah dengan UU Nomor 13 Tahun 2019 tentang MD3. Dan juga dari peraturan DPR, Nomor 61 Tahun 2020 tentang tata tertib khususnya Pasal 66 dan Pasal 67 tahun 2020.

31 Pasal Alami Perubahan

RUU Migas telah memenuhi syarat formil untuk diajukan. Karena RUU tersebut masuk dalam kategori dalam RUU Daftar Kumulatif Terbuka atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Sebagaimana tercantum dalam Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2023 dan telah disertai dengan Naskah Akademik.

Berdasarkan kajian secara keseluruhan yang mencakup aspek teknis, substansi dan asas-asas. Pada prinsipnya RUU tentang Migas yang diusulkan oleh Komisi VII DPR RI. Yaitu terdiri dari beberapa pasal, kurang lebih ada 73 pasal perubahan dengan rincian sebagai berikut;

Ada 31 pasal yang dilakukan perubahan. Yaitu pasal 1 sampai dengan pasal 58, kemudian ada 1 pasal yang sifatnya menghapus, ada 41 pasal yang sifatnya sisipan baru. Serta ada beberapa judul dari bab-bab yang ada dalam UU nomor 22 tahun 2001 tersebut dilakukan perubahan. Sekaligus juga penyempurnaan dan penambahan. Yaitu BAB VA, BAB VIA, BAB IX, BAB IXA, BAB IXB, BAB IXC, BAB IXD, dan BAB IXE.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Baleg selanjutnya melakukan kajian yang meliputi aspek teknis. Aspek substansi dan asas-asas pembentukan peraturan perundang-undangan. Kajian dilakukan secara komprehensif dari mulai judul sampai dengan penjelasan.

Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life