Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan berupaya meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek dengan dua cara.
Pertama, pemerintah akan mendorong penggunaan mobil maupun motor listrik di jalanan ibu kota. Kedua, pemerintah akan mendorong penggunaan bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan. Yakni, BBM jenis Euro4 dan Euro5.
“Ini (BBM ramah lingkungan) supaya sulfurnya rendah. Itu juga akan mengurangi polusi,” kata Luhut.
Masih dalam upaya menangani soal polusi udara, Luhut juga akan menindak tegas kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat yang tidak lulus uji emisi.
Uji emisi ini sudah diterapkan sejak lama, namun belum semua kendaraan yang beroperasi sudah lolos uji emisi. Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memperketat uji emisi bagi kendaraan, sebagai salah satu upaya pencegahan dan penindakan polusi udara.
Pemprov DKI berkomitmen untuk melaksanakan uji emisi kendaraan roda dua dan roda empat sesuai dengan Peraturan Pj Gubernur DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2020 tentang Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.
Kualitas Udara
Situs pemantau kualitas udara dengan waktu terkini mencatatkan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Dampak polusi udara terhadap kesehatan dikaitkan dengan melonjaknya kasus Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) di rumah sakit. Bahkan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut polusi udara sebagai “pembunuh senyap”.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sumber utama pencemaran udara di Jakarta lebih diakibatkan asap kendaraan bermotor.
Editor: Dimas Adi Putra/Addinda Zen