Senin, 22 Desember 2025

Ekspor Lobak Sumut ke Jepang Capai 120 Ton dengan Nilai Rp4,4 Miliar

Photo Author
- Selasa, 18 Juli 2023 | 13:11 WIB
Petugas Karantina Belawan melakukan tindakan karantina terhadap lobak yang akan diekspor ke Jepang. Sejauh ini ekspor lobak Sumut ke Jepang capai 120 ton dengan nilai Rp4,4 miliar. foto: ist
Petugas Karantina Belawan melakukan tindakan karantina terhadap lobak yang akan diekspor ke Jepang. Sejauh ini ekspor lobak Sumut ke Jepang capai 120 ton dengan nilai Rp4,4 miliar. foto: ist

Karantina Pertanian Belawan melakukan tindakan karantina terhadap 10 ton lobak asal Sumatera Utara (Sumut) yang akan diekspor ke Jepang.

Adapun tindakan karantina yang dilakukan terhadap lobak rebus tersebut berupa pemeriksaan kelengkapan dokumen. Dan, pemeriksaan fisik sesuai persyaratan negara tujuan.

Kepala Karantina Pertanian Belawan, Lenny Hartati mengatakan, lobak rebus yang akan di-ekspor ke Jepang itu bernilai ekonomis Rp190 juta.

Menurut Lenny, sebelum diekspor lobak dipastikan harus bersih atau steril di gudang ataupun saat diekspor. Kemudian dikemas dengan vakum, disimpan pada suhu minus 20 derajat celcius dan dibawa dengan container refer dengan suhu yang sama.

"Hal itu dimaksudkan untuk menjaga keawetan lobak agar terhindar dari kontaminasi organisme penggangu tumbuhan khususnya bakteri," tutur Lenny.

Dikatakannya, lobak asal Sumut ini sangat digemari negara Jepang karena memiliki banyak manfaat untuk kesehatan sehingga rutin diekspor ke Jepang.

Berdasarkan data OSS IQ-Fast Karantina Pertanian Belawan, ekspor lobak dari Sumut ke Jepang tahun ini sudah mencapai 120 ton. Dengan nilai ekspor Rp4,4 miliar.

Sementara periode Januari-Juni 2022 ekspor lobak Sumut mencapai 53 ton dengan nilai eskpor Rp944 juta.

Lenny lebih jauh menjelaskan, lobak milik PT WGM ini diperiksa di gudang PT WGM yang sudah ditetapkan sebagai Instalasi Karantima Tumbuhan (IKT).

IKT yang telah ditetapkan oleh Badan Karantina Pertanian kata Lenny, memiliki fasilitas, prosedur kerja dan produk hilirisasi. Yang membantu memperkecil adanya resiko kontaminasi Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).

“Dengan adanya fasilitas perusahaan yang lengkap dan memenuhi standar ekspor sangat membantu kelancaran pelaksanaan tindakan karantina. Yang berimbas pada percepatan ekspor," pungkas Lenny. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X