Senin, 22 Desember 2025

Fraksi PDI-Perjuangan Sepakat RUU APBN 2024 Dilanjutkan dengan 6 Catatan, Apa Saja?

Photo Author
- Selasa, 22 Agustus 2023 | 20:21 WIB
Anggota DPR RI Sihar Sitorus saat menyerahkan pandangan Fraksi PDI-Perjuangan atas RAPBN 2024 dalam Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023). foto: ist
Anggota DPR RI Sihar Sitorus saat menyerahkan pandangan Fraksi PDI-Perjuangan atas RAPBN 2024 dalam Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023). foto: ist

Mewakili Fraksi PDI-Perjuangan, Anggota DPR RI Sihar Sitorus menyatakan sepakat untuk membahas lebih lanjut RUU Tentang APBN Tahun 2024. Sesuai dengan mekanisme di DPR yang berlaku.

Begitu pun, dirinya menyampaikan 6 poin yang menjadi catatan agar anggaran negara pada tahun mendatang bisa dibelanjakan secara mangkus dan sangkil.

Catatan tersebut disampaikan Sihar untuk menanggapi RUU APBN 2024 dan Nota Keuangan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (16/8/2023) lalu.

Sihar Sitorus menekankan, APBN 2024 yang bertema ‘Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan’ itu perlu dikelola. Dengan memperhatikan potensi beban keuangan dan risiko fiskal yang dihadapi negara.

“APBN dalam fungsi alokasi harus memenuhi kebutuhan dasar, memberi pelayanan, dan pemerataan pembangunan. Membangun kekuatan ekonomi nasional, dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” tutur Sihar.

Sihar mengatakan itu saat membacakan pandangan fraksi dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-2 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2023-2024. Rapat dilakukan di Gedung Nusantara II, Jakarta, Senayan, Selasa (22/8/2023).

Sampaikan Enam Poin


Adapun enam poin yang menjadi catatan yang disampaikan Sihar, yakni. Pertama, Pemerintah Indonesia harus menuntaskan masalah di berbagai sektor krusial agar tidak menghambat urusan rakyat.

Seperti pelayanan pendidikan, kesehatan, bantuan sosial, bantuan usaha, bantuan pupuk, urusan perizinan, kelistrikan.

Kedua, Pemerintah Indonesia harus melakukan perubahan fundamental demi meningkatkan efisiensi sekaligus produktivitas melalui Kementerian/Lembaga (K/L) terkait.

Ketiga, asumsi ekonomi makro yang digunakan oleh Pemerintah Indonesia harus menopang konsumsi rumah tangga. Mendorong pertumbuhan ekonomi pendapatan negara, melakukan intervensi kebijakan untuk sektor ekonomi kerakyatan.

Dan menjaga tingkat inflasi tetap rendah serta stabil dengan menjaga iklim investasi yang kondusif.

Keempat, Pemerintah Indonesia harus memperkuat kebijakan arah Fiskal Tahun 2024 melalui peningkatan tax ratio, insentif perpajakan. Peningkatan PNBP serta komitmen belanja negara yang berkualitas dan optimal.Dengan meningkatkan sinergi kebijakan fiskal sekaligus harmonisasi fiskal pusat dan daerah.

Kelima, Pemerintah Indonesia perlu meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan melalui program K/L terkait.

Keenam, Pemerintah Indonesia harus mengimplementasikan anggaran berbasis kesejahteraan agar rakyat Indonesia bisa merasakan langsung dampaknya.

“Oleh karena itu, pemerintah dalam menjalankan APBN 2024 harus dapat membuat rakyat merasakan kehadiran pemerintah. Yang membuat kehidupannya semakin mudah, sejahtera, maju, dan tentram,” pungkas Sihar. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X