Sebanyak 70,30% atau mayoritas Gen Z membawa bekal makan siang ke kantor. Sementara hanya 29,7% Gen Z yang membeli makan siangnya di kantin atau area kantornya.
“Dari angka 70,3% itu, kami asumsikan 44,29% Gen Z yang membawa bekal makan siangnya ke kantor adalah perempuan,” ujar Peneliti Veracity Data Indonesia Adi Purnomo, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (05/06/2024).
Sementara itu, katanya, sekitar 26,71% Gen Z laki-laki yang membawa bekal makan siang dari rumah. Sedangkan 18,71% Gen Z perempuan dan 11,29% Gen Z laki-laki yang membeli makan siangnya di kantor.
Berbagai Pertimbangan
Ia melanjutkan, ada beberapa pertimbangan Gen Z membawa bekal makan siang dari rumah. Pertama, sekitar 58,42% Gen Z membawa bekal makan siang karena mempertimbangkan harga makan siang di kantor.
Kedua, sekitar 53,47% Gen Z mempertimbangkan soal rasa makanan untuk makan siang jika membeli di kantor. Ketiga, sebanyak 49,5% Gen Z mempertimbangkan kualitas makanan jika harus membeli di kantor. Keempat, 44,55% Gen Z memperhatikan porsi makanan ketika harus membeli makan siang di kantor.
Kelima, 36,63% Gen Z mempertimbangkan menu variatif yang ada di kantin atau area kantor jika membeli makan siang. Dan 28,71% Gen Z akan membeli makan siang di kantor berdasarkan cepat tidaknya pelayanan.
“Gen Z yang dimaksud disini, tentu saja jumlah responden yang kami survei. Yaitu sebanyak 101 responden,” terang Adi.
Selain itu, lanjut Adi, sebanyak 53,47% Gen Z atau mayoritas mematok dana untuk makan siangnya kurang dari Rp20.000. Dan hanya 2,97% Gen Z yang mengalokasikan dana makan siangnya lebih dari Rp50.000.
“Dari responden yang kami survei sekitar 2,97% Gen Z yang selalu memesan makan siangnya secara online. Sementara 32,67% Gen Z tidak pernah memesan makan siang secara online,” tambah Adi.