Home » Gibran: Bukan Soal Rugi PAD, Tapi Piala Dunia Ini Gimana? Jengkel!

Gibran: Bukan Soal Rugi PAD, Tapi Piala Dunia Ini Gimana? Jengkel!

Walkot Solo Sesalkan Pihak yang Tidak Penuhi Komitmen

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Gibran Tanggapi Putusan MK Soal Batas Usia Capres-Cawapres, Ini Katanya/Ist

ESENSI.TV - JAKARTA

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengakui pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 menyebabkan kerugian materi, termasuk dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Solo.

Namun, dia mengatakan yang menjadi persoalan besar bukan terhadap kerugian materi.

Akan tetapi, hilangnya kesempatan dan peluang besar yang akan diperoleh Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023.

“Semua sudah disiapkan, tidak murah. Persoalannya bukan pengorbanan PAD. Ini malah Piala Dunia kita gimana, jengkel?,” terang Gibran, kepada wartawan, di Solo, Jawa Tengah, Rabu (29/3/2023), seperti dilansir dari berbagai media massa dan media sosial.

Dia mengatakan sebagai salah satu kota yang stadionnya menjadi venue pertandingan FIFA U-20 World Cup 2023, Kota Solo telah mempersiapkan venue dan seluruh kegiatan pendukung.

Bahkan, dia mengatakan klub Persatuan Sepak Bola Indonesia Surakarta (Persis) dan para supporternya juga siap.

Termasuk warga telah bersiap sedia menjadi tuan rumah kompetisi bola paling  bergengsi di dunia untuk kategori U-20 itu.

Tim Tuan Rumah Tidak Lalui Tahap Kualifikasi

Seperti diketahui, menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, artinya Tim Nasional Indonesia akan masuk tanpa melalui tahap kualifikasi.

Ini merupakan kesempatan bagi Timnas Sepak Bola Indonesia untuk menunjukkan kemampuannya kepada dunia.

Pertandingan tim Indonesia juga akan menjadi tontotan menarik dan mengharukan, tidak hanya bagi pencinta bola, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia.

Keuntungan lain adalah perbaikan fasilitas olah raga di Indonesia dengan tambahan dukungan FIFA.

Kegiatan ekonomi di Jakarta, Solo, dan Bali sebagai tuan rumah juga akan bergerak. Mulai dari hotel, transportasi, telekomunikasi, wisata, makanan, dan bisnis lain.

Baca Juga  Satgas Anti Mafia Sepakbola Dibentuk, Salah Satu Anggotanya Najwa Shihab

Pihak yang terlibat tidak hanya perusahaan besar hingga mikro dan pedagang kaki lima selama kegiatan dan akan menjadi ajang promisi yang sifatnya jangka panjang.

Indonesia juga akan menjadi sorotan utama dunia. Ini akan memberikan keuntungan bagi citra dan posisi tawar Indonesia di kancah Internasional.

Kalau Komitmen Harus Siap Konsekuensi

Pada kesempatan itu, dia juga menyesalkan sikap pihak-pihak yang tidak melaksanakan komitmennya menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA tahun 2023.

“Aku sih komitmen apa yang aku tandatangani aku komitmen. Apapun konsekuensinya,” ujar Gibran.

“Satu saja yang dipermasalahkan kenapa tidak dari dulu-dulu, kenapa baru sekarang. Kalau tidak mau jadi tuan rumah, sebaiknya dari dulu dipermasalahkan,” ujarnya.

Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) akhirnya secara resmi membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023.

“Berdasarkan pertemuan Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir”.

“FIFA telah memutuskan, karena kondisi saat ini, membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023,” tulis FIFA dalam laman resminya, Rabu (29/3/2023).

Setelah pembatalan itu, FIFA akan fokus mencari calon pengganti Indonesia untuk menjadi tuan Rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023 yang dijadwalkan digelar mulai tanggal 20 Mei 2023.

FIFA juga mengatakan sebagaimana peraturan organisasi, Indonesia akan mendapatkan sanksi, tetapi hukuman akan diputuskan lebih lanjut.

Sementara itu, Ketua umum PSSI, Erick Thohir menyatakan sudah berjuang semaksimal mungkin usai bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino di Doha, Qatar, Rabu (29/3/2023).*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life