Ekonomi

Green Hydrogen Plant Pertama di Indonesia Resmi Beroperasi

Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) bersama PT PLN Persero meresmikan pengoperasian green hydrogen plant (GHP), Senin (9/10/2023).

Peresmian kilang hidrogen hijau pertama di Indonesia ini berlokasi di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang, Jakarta.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, ini merupakan suatu inovasi besar yang dilakukan PT PLN (Persero).

“Terobosan luar biasa dilakukan PLN. Karena telah menemukan cara yang paling cepat untuk menghasilkan green hydrogen,” jelasnya, Rabu (11/10/2023).

Awalnya, kata dia, mereka berpikir untuk bisa menghasilkan hidrogen hijau ini butuh waktu yang lama, memakai panas bumi, atau solar panel.

“Ternyata inovasi yang dilakukan oleh PLN mampu mempercepat produksi green hydrogen di Indonesia,” ungkap Yudo.

Green Hydrogen Plant yang dikembangkan subholding PLN Nusantara Power (NP) ini, sebut Yudo, mampu menghasilkan hingga 51 juta ton hidrogen pertahun. Dan, ke depannya bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif yang dibutuhkan industri.

Yudo menambahlan, pada tahun ini Kementerian ESDM telah merampungkan rencana aksi nasional pemanfaatan hidrogen guna mencapai Net Zero Emission tahun 2060 atau lebih cepat.

“Tentunya pemerintah dan PLN akan terus menerbitkan kaedah-kaedah, regulasi dan standar hidrogen, termasuk sertifikasinya. Yang patut kita syukuri, bukunya belum keluar, sudah ada buktinya dulu,” pungkasnya.

Transisi Energi

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo menjelaskan ini merupakan wujud komitmen PLN dalam mendukung pemerintah melakukan transisi energi. Di mana green hydrogen akan menjadi energi alternatif.

Sementara itu, Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah menuturkan, selama ini PLTGU Muara Karang telah menghasilkan grey hydrogen.

Itu dihasilkan dari hydrogent plant yang telah beroperasi. Kemudian PLN NP melakukan inovasi dengan memanfaatkan solar PV yang sudah terpasang di Kawasan PLTGU Muara Karang.

Ditambah dengan Renewable Energy Certificate (REC) dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Kamojang.  Dengan cara tersebut, dapat dihasilkan 100 persen hidrogen hijau.

“Selain untuk pendingin mesin pembangkit, hidrogen hijau nantinya juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Yaitu industri pupuk, industri bahan kimia, cofiring pembangkit, hingga untuk Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV),”jelasnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Junita Ariani

Recent Posts

Beredar Video Asusila Diduga Mahasiswa UINSA Surabaya, Begini Respons Rektorat

BEREDAR dua video mesum yang diduga dilakukan oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa)…

7 hours ago

Polisi Perlakukan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Berbeda, Ini Penjelasannya

EPY Kusnandar (EK) 'Preman Pensiun' ditangkap polisi terkait kasus ganja. Yogi Gamblez (YG) pemeran 'Srigala…

7 hours ago

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Jadi Tarif Tunggal Usai Pemberlakuan KRIS

IURAN BPJS Kesehatan akan dijadikan satu tarif atau tunggal usai pemberlakuan kelas rawat inap standar…

8 hours ago

Tito Lantik Deputi Kemenko Perekonomian Jadi Pj Gubernur Gorontalo

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melantik Deputi IV Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha…

9 hours ago

Airlangga Restui Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilgub Jawa Timur?

KETUA Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto akan menjamu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa malam…

9 hours ago

Rayakan Hari Jadi ke-44, Perpusnas Fasilitasi Minat Baca Masyarakat

Merayakan hari jadinya yang ke-44 tahun, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) akan memfasilitasi minat membaca masyarakat. Langkah…

10 hours ago