Home » Gus Nas: Jakarta Dipeluk Jelaga

Gus Nas: Jakarta Dipeluk Jelaga

by Administrator Esensi
2 minutes read
Polusi Udara Jakarta

ESENSI.TV - JAKARTA

Saat ini Jakarta tengah menjadi sorotan lantaran polusi udara yang terbilang berlebihan. Polusi yang ada hampir menutupi langit Jakarta. Langit indah yang sebelumnya berwarna biru indah dan berhias awan, kini menjadi abu-abu dan tidak ada awan sekalipun.

Mirisnya, hal ini disebabkan oleh banyak faktor seperti kendaraan yang masih mengeluarkan gas yang menyebbakan terjadinya polusi di udara Jakarta. Tidak hanya itu, asap pabrik juga menjadi salah satu isu yang menyebabkan polusi di Jakarta merebak.

Seorang penyair bernama Gus Nas pun menyuarakan pendapatnya tentang polusi Jakarta lewat puisi.

Profil Penulis Gus Nas

M. Nasruddin Anshoriy atau biasa disebut Gus Nas Jogja  adalah seorang budayawan yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Ilmu Giri Yogyakarta. Selain kiyai dia juga seorang penulis dan pelukis.

Gus Nas banyak dikenal oleh tokoh-tokoh nasional di negeri ini. Tidak hanya artis, politisi, pengusaha, maupun seniman mengenalinya. Dia banyak mengoleksi lukisan-lukisan langka dari para maestro.

Gus Nas telah menorehkan banyak sekali karya-karya yang menarik dalam bait-bait puisi. Beberapa diantaranya seperti Tong Kosong Reformasi, Semesta Bertakbir, Air Mata Sudan, dan beberapa karya lainnya.

Presiden Ke-4 Republik Indonesia, Gus Dur bahkan memujinya dan berkata bahwa ia adalah seorang multi talenta. Hal ini dikarenakan bakat alami yang dimilikinya.

Baca Juga  Kondisi Air dan Udara di Jakarta Kian Buruk, KLHK Diminta Lakukan Terobosan

Berikut adalah puisi Gus Nas mengenai polusi udara di Jakarta.

Jakarta Dipeluk Jelaga

Ketika langit tak lagi biru, dan burung-burung kehilangan kepak sayapnya, udara di Jakarta terbatuk-batuk dalam kemarau di tenggorokannya

Ribuan knalpot memamerkan kencingnya dengan jumawa, kemewahan palsu yang memaparkan sakit di trotoarnya, dalam ambang batas emisi dan cemar racun paling juara

Jakarta sedang pamer polusi di cakrawala, menghidangkan sesak nafas di setiap lorong rongga dada dalam tempurung dan tengkorak Ibukota

Dimana kebun-kebun rambutan di Condet dan Ciputat yang dulu hijau

Dimana kebun-kebun karet di kawasan Cililitan dan Lubang Buaya yang dahulu lebat daun-daunnya?

Jakarta penuh kosmetik pada wajahnya, bertabur lipstik di mana-mana, menghadirkan wajah terbelah antara Kebon Kacang dan Bunderan HI

Pun Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi tak pernah mau kalah meludahkan gaya hidupnya

Betapa naifnya penduduk Jakarta, orang-orang kaya dan berkuasa yang tak berdaya mengusir polusi dan pencemaran apa saja dari ujung hidungnya

Merasa wajar menggusur embun dengan segala sejuknya dari ujung daun pada pohon-pohon yang ditebangnya

Jakarta telah tiba di gerbang nestapa, mengetuk hati dan puisi untuk bersilaturrahmi dengan sejuk embun kejujurannya

Gus Nas Jogja, 25 Agustus 2023

Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life