Home » Hadiri Pertemuan G20 di India, Syahrul Yasin Limpo Tidak Penuhi Panggilan KPK

Hadiri Pertemuan G20 di India, Syahrul Yasin Limpo Tidak Penuhi Panggilan KPK

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Mentan Syahrul Yasin Limpo di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, belum lama ini. Foto: Setkab

ESENSI.TV - JAKARTA

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tidak memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, Jumat (16/6/2023).

Seharusnya, dia dijadwalkan dimintai keterangan soal kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).

Ketidakhadira SYL karena dirinya menghadiri Agriculture Working Group (AWG) atau Pertemuan Para Menteri Pertanian negara-negara anggota G20 di Hyderabad, India.

Acara itu berlangsung selama tiga hari, yaitu tanggal 15 hingga 17 Juni 2023 dan diikuti oleh lebih dari 200 delegasi dari negara anggota G20.

“Kami belum bisa memenuhi undangan KPK hari ini, sama sekali bukan karena urusan pribadi, tetapi dalam rangka menjalankan tugas Negara,” jelas Syahrul Limpo dalam keterangan tertulisnya, yang diperoleh wartawan, Jumat (16/6/2023) pagi.

Ditunda Jadi Tanggal 27 Juni

Politisi Partai Nasdem ini mengatakan pihaknya tetap akan memenuhi panggilan KPK, tetapi jadwal kehadirannya akan diundur menjadi tanggal 27 Juni 2023.

“Kami pastikan tetap menghormati KPK dan mengajukan permintaan agar dapat diperiksa pada hari Selasa, 27 Juni 2023,” tambahnya.

Dalam keterangannya, SYL juga mengajak masyarakat untuk tidak mendahului proses hukum, tetapi bersama-sama menghormati proses hukum yang berjalan.

Sebelumnya, KPK memanggil Menteri Pertanian ke Gedung KPK, Jumat (16/6/2023), untuk dimintai keterangan soal dugaan korupsi di Kementan

Baca Juga  Imigrasi Soekarno-Hatta Siapkan Fasilitas Khusus Perlintasan Delegasi KTT ke-43 ASEAN

“Besok hari Jumat, ya tanggal 16 juni. Mengundang Menteri Pertanian  untuk hadir di gedung merah putih KPK sekitar jam 9.30 WIB,” jelas Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri, kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (15/6/2023) kemarin.

Dia menjelaskan permitaan untuk kedatangan Mentan adalah untuk dimintai keterangan penyelidikan.

Pemanggilan ini murni terkait dengan dugaan adanya korupsi di Kementerian Pertanian, bukan soal politik.

“Saya perlu garis bawahi di Kementerian Pertanian gitu ya, supaya tidak ada salah paham,” jelas Ali.

Saat ini, jelasnya, di penderitaan ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menarasikan kasus ini dikaitkan dengan  politik.

“Sekali lagi kami sangat sadar betul ya, bahwa seluruh kerja-kerja KPK pasti akan dinilai diasumsikan oleh pihak-pihak yang berkepentingan bahwa seolah-olah kemudian ada muatan politis ataupun bahkan kriminalisasi,” ujarnya.

Dia meminta masyarakat untuk menghentikan narasi tersebut karena KPK melakukan penyelidikan dengan alas putih atau objektif terhadap kasus yang dihadapi.

Email: agitamaheswari@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life