Kecantikan & Gaya hidup

Hari Untoro: Ku Cium Aroma Lautan

Keindahan alam di Indonesia memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Dari Sabang hingga Merauke, banyak sekali keunikan di tiap-tiap daerah di Indonesia. Misalnya seperti di daerah Lamalera, Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Warganya memiliki tradisi menangkap mamalia laut terbesar atau paus setiap tahunnya. Tradisi ini sudah turun-menurun dilakukan selama ratusan tahun. Penangkapan paus ini dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari para nelayan.

Meskipun tradisi ini dianggap lumrah, namun para nelayan tetap harus mengikuti aturan-aturan yang harus dipatuhi. Biasanya mereka akan berburu paus dengan menaiki perahu tradisional tanpa mesin, yaitu paledang.

Profil Hari Untoro Dradjat

Hari Untoro Dradjat adalah seorang penulis puisi yang juga merupakan Staf Ahli Bidang Multikultur Kementerian Pariwisata. Sehingga, ia sering mengikuti berbagai acara kebudayaan yang diselenggarakan di Indonesia.

Sebelum menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Multikultur Kementerian Pariwisata, Hari Untoro pernah menjadi Direktur Jenderal Sejarah dan Kepurbakalaan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, lho!

Bukan dari buku, dia sering membagikan karya-karya puisinya melalui salah satu sosial media yang dimilikinya. Ini merupakan cara yang menarik agar yang melihat dapat membaca karya puisinya.

Ku Cium Aroma Lautan

Ku cium harum semerbak
Tanah kering tersentuh air hujan
Hujan rintik-rintik membasahi bumi
Tetes kesuburan itu menetes dari Yoni.

Ku cium wangi merebak
Bau harum tanah terpercik hujan
Iringan petir dan guntur pun menggelegar
Tanah gersang kering merekah itupun basah.

Tanah-tanah kering kerontang
Menunggu angin membawa hujan
Titimangsa ada di sela-sela masa bera
Pergantian angin memberi pengaruh musim.

Ku cium aroma tanah airku
Semakin ke Timur semakin indah
Flores, Sumbawa dan Rote luar biasa
Keindahan mutu manikam itu menakjubkan.

Ku takjub akan kecantikan Lembata
Di antara bukit-bukit di tanah bebatuan itu
Deret rumah adat di tepi pantai berombak
Berlangsung tradisi menangkap paus secara tradisional.

Ku cium aroma lautan
Saatnya menangkap ikan paus tiba
Bulan Mei hingga Agustus itu puncaknya
Perahu bercadik pun diluncurkan ke laut lepas.

Ku cium dengan rasa kemanusiaan
Air hujan membawa berkah bagi petani
Dan di musim paceklik di tanah kering itu
Nelayan Lamalera di NTT menangkap paus
Berkah hasil laut dan hasil pertanian pun dibarterkan.

Hari Untoro Dradjat. 28082023.

Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen

Administrator Esensi

Recent Posts

Suku Pedalaman Tersorot Media Asing

Baru-baru ini, media luar menyoroti peristiwa suku pedalaman Indonesia, Suku Togutil, meminta makanan kepada pekerja…

2 hours ago

Apa Itu The Great Red Spot?

Bintik Merah Besar di Jupiter adalah badai kolosal yang mungkin merupakan fenomena paling terkenal dari…

4 hours ago

Rotasi Matahari yang Kian Berubah

Baru-baru ini, para peneliti dari Cina telah membuat penemuan signifikan mengenai rotasi atmosfer Matahari, khususnya…

6 hours ago

Kerjasama Antara UGM dan University of Toronto

Universitas Gadjah Mada (UGM) dan University of Toronto telah menjalin kerjasama untuk memperkuat hubungan akademik…

8 hours ago

Serempetan Motor Berakhir dibunuh….

Tragedi di Indramayu baru-baru ini mencengangkan masyarakat setelah insiden kecelakaan motor berujung pada kematian tragis…

10 hours ago

Sejarah Makam Raga Semangsang

Makam Raga Semangsang adalah salah satu situs bersejarah yang unik dan penuh misteri di Purwokerto,…

12 hours ago