Institut Teknologi Bandung (ITB) menyampaikan, hingga Januari 2024, sebanyak 1.768 mahasiswa telah mengajukan keringanan uang kuliah tunggal atau UKT.
Sementara itu, sebanyak 2.732 mahasiswa mengajukan pengajuan cicilan Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP). Pada tahun 2023, ITB telah menyalurkan beasiswa kepada 7.672 mahasiswa.
“Jumlah tersebut mencapai 25 persen dari total student body ITB,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Humas ITB, Naomi Haswanto, dalam rilisnya dikutip Minggu (4/2/2024) di Bandung.
Di luar itu, kata Naomi, ITB mencarikan bantuan beasiswa talangan untuk kasus tertentu. Seperti tidak sempat mengajukan keringan UKT di jadwal yang ditentukan.
Kemudian, mahasiswa mendapatkan musibah, dan persoalan ekonomi lain yang didukung dengan bukti-bukti yang jelas.
ITB lanjut Naomi, membuka jalur seleksi penerimaan, antara lain Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT). Kemudian, Seleksi Mandiri (SM) dan International Undergraduate Program (IUP).
Mahasiswa ITB yang diterima melalui jalur SNBP dan SNBT terbagi dalam 5 kategori pembayaran UKT, dari UKT 1 (Rp 0) sampai UKT 5 (tertinggi).
Mahasiswa yang diterima melalui jalur SM-ITB bertanggung jawab untuk membiayai pendidikan program sarjananya di ITB secara penuh.
ITB tidak memberikan subsidi biaya pendidikan bagi mahasiswa yang diterima melalui jalur IUP dan SM-ITB. Kecuali bagi mahasiswa SM-ITB pemegang Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) yang berasal dari SMA/MA di wilayah 3T.
“Untuk kategori ini, ITB membebaskan biaya pendidikannya di ITB,” jelasnya.
Dikatakannya, ITB senantiasa bersikap terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki niat yang tulus untuk berkontribusi. Demi peningkatan kualitas dan keberlanjutan layanan pendidikan di ITB. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu