Humaniora

Ijeck akan Jadikan Makam Guru Patimpus Sebagai Tempat Bersejarah

Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah memberi perhatian khusus terhadap makam Guru Patimpus Sembiring.

Pria yang akrab disapa Ijeck ini melihat kondisi makam Guru Patimpus masih kurang layak. Apalagi lokasi makam pendiri Kota Medan ini berada di tengah ladang warga, di Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang.

“Kita melihat makamnya ini tidak pas sebagai orang yang telah berbuat untuk Kota Medan. Beliau sangat berjasa untuk Kota Medan,” sebut Ijeck, saat ziarah ke Makam Guru Patimpus, Minggu (9/4/2023).

Dalam kunjungan itu, Ijeck didampingi Buya KH Amiruddin MS, dan sejumlah tokoh lainnya.

“Tempat ini harus jadi tempat sejarah. Karena ini bagian dari pelestarian sejarah. Generasi-generasi kita ke depan harus mengetahui bahwa ini makam pendiri Kota Medan. Kita upayakan makam ini menjadi tempat yang lebih layak,” sebutnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut katanya akan melihat porsi lebih lanjut untuk membenahi makam tersebut. Begitu juga dengan porsi Pemerintah Kabupaten Deliserdang, mengingat lokasinya berada di Kabupaten Deliserdang.

“Kita berharap Pemprov Sumut bisa membantu pemugaran makam ini seperti apa nantinya,” ujarnya.

Pihaknya juga akan berkoordinasi lebih dahulu dengan keluarga karena masih ada zuriat Guru Patimpus. Terutama terkait pembebasan tanah.

“Yang pasti kita akan berkoordinasi dengan Pemkab Deliserdang,” katanya.

Pendiri Kota Medan

Seperti diketahui, Guru Patimpus Sembiring Pelawi lahir di Ajijahe, Tigapanah, Karo, 1540. Meninggal 1 Juli 1590. Ia adalah pendiri Kota Medan, yang diambil dari Kata Madan yang artinya “Sembuh” dalam bahasa Karo.

Sebelum ia memeluk agama Islam, dia adalah seorang yang mempunyai kepercayaan Pemena. Guru Patimpus menikah dengan seorang putri Raja Pulo Brayan dan mempunyai dua anak lelaki, masing-masing bernama Kolok dan Kecik.

Setelah menikah, Guru Patimpus dan istrinya membuka kawasan hutan antara Sungai Deli dan Sungai Babura, yang kemudian menjadi Kampung Medan.

Tanggal kejadian ini biasanya disebut sebagai 1 Juli 1590, yang kini dirayakan sebagai Hari Jadi Kota Medan, Hari Lahir Kota Medan dan Hari Ulang Tahun Kota Medan.*

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editro: Erna Sari Ulina Girsang

Junita Ariani

Recent Posts

Pesawat C-130J-30 Super Hercules Pesanan Kemhan Tiba di Jakarta, Ini Penampakannya

PESAWAT kelima C-130J-30 Super Hercules pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah tiba dan mendarat dengan sempurna…

8 hours ago

Ini Dia Delapan Nama Cagub PDIP untuk Pilgub DKI Jakarta 2024

PDIP sebagai partai pemenang pemilu 2024 sudah menyiapkan nama-nama yang bakal bertarung di Pilkada serentak…

9 hours ago

Kejagung Sita Rumah Mewah Milik Tersangka Kasus Korupsi Timah

KEJAKSAAN Agung (Kejagung) terus melakukan pelacakan aset milik tersangka kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas…

9 hours ago

Sungai Saka dan Selabung Meluap Rendam 238 Rumah di OKU Selatan

SEJUMLAH  permukiman warga terendam banjir yang diakibatkan luapan Sungai Saka dan Sungai Selabung di Kabupaten…

9 hours ago

Mari Merapat, Ada Festival dan Lelang Anggrek di Yogyakarta

ANDA penggemar tanaman hias, khususnya anggrek? Silakan merapat Kebun Anggrek Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM…

9 hours ago

Pemerintah Perpanjang Kewajiban UMKM Bersertifikasi Halal

Pemerintah memperpanjang kewajiban pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memiliki sertifikasi halal hingga…

11 hours ago