Ekonomi

Indonesia Akan Diversifikasi Ekspor ke Polandia

Indonesia berencana meningkatkan dan melakukan diversifikasi ekspor ke Polandia untuk memaksimalkan potensi pasar di negara itu.

Di sisi lain, Indonesia juga mengundang bisnis Polandia untuk memperluas investasinya di Indonesia.

Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga mengatakan potensi kerja sama investasi dan perdagangan antara Polandia-Indonesia masih sangat besar.

Dia berharap potensi diversifikasi ekspor ke Polandia ini dapat dimaksimalkan melalui negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif dengan Uni Eropa.’

Perjanjian kerja sama ini, menurutnya, secara signifikan dapat meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi dengan negara anggota UE, termasuk Polandia.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat memberikan sambutan pada Forum Perdagangan dan Investasi Polandia-Indonesia, di Menara Kadin, Selasa (23/5/2023).

Dia memaparkan pada tahun 2022, total perdagangan Indonesia-Polandia sebesar USD2,7 miliar.

Angka ini meningkat sebesar 60,72 persen dibandingkan realisasi transaksi perdagangan sepanjang tahun 2021.

Pada kesempatan itu, Wamendag juga memaparkan kinerja ekonomi Indonesia pasca-pandemi serta proyeksi dalam beberapa tahun mendatang.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,5 persen, lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 3,2 persen,” jelasnya.

Indonesia, terangnya, mampu mengelola tingkat inflasi dan mempertahankannya lebih rendah dibandingkan dengan ekonomi terkemuka lainnya di dunia.

Sebelumnya, Ekonomi Indonesia pada triwulan I-2023 terhadap triwulan I-2022 (y-on-y) tumbuh 5,03 persen.

Pertumbuhan didukung oleh semua komponen pengeluaran.

Ekspor Barang dan Jasa

Komponen pengeluaran yang mengalami pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 11,68 persen.

Diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PK-LNPRT) sebesar 6,17 persen dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga (PK-RT) sebesar 4,54 persen.

Komponen PK-P sebesar 3,99 persen dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 2,11 persen.

Komponen Impor Barang dan Jasa (yang merupakan faktor pengurang dalam PDB menurut pengeluaran) juga tumbuh sebesar 2,77 persen.

Struktur PDB Indonesia menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan I-2023 tidak menunjukkan perubahan yang berarti.

Perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Komponen PK-RT yang mencakup lebih dari separuh PDB Indonesia, yaitu sebesar 52,88 persen.

Disusul komponen PMTB sebesar 29,11 persen, Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 22,71 persen dan Komponen PK-P sebesar 5,32 persen.

Komponen PK-LNPRT sebesar 1,17 persen dan Komponen Perubahan Inventori sebesar 2,40 persen.

Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDB memiliki peran sebesar 19,56 persen.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Waww… Perputaran Uang Saat Idul Adha Capai Rp10 T

Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Pattrick Wauran menilai, perputaran uang saat pelaksanaan Idul Adha…

2 hours ago

Juni 2025, Kemenkes Ubah Aturan Teknis KRIS BPJS

Menjelang Juni 2025, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mengubah aturan teknis Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) BPJS…

3 hours ago

Esensi Naik Haji Yang Gen Z Harus Tahu

Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1445 H/2024 M telah diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag). Pemberangkatan perdana…

5 hours ago

– “GALODO” Lahar Hujan Marapi-

Aku pandang sejauh mata memandang, melihat awan menutup bukit di ufuk Barat, menyibak tirai jendela…

5 hours ago

Paradigma Ketakterhinggaan: Relevansi dan Kontribusi Simbol Takhingga pada Dunia Sastra

  Istilah "Paradigma Tak Terbatas" atau (Paradigm of Infinity) tidak umum digunakan.  Kemungkinan besar ini…

6 hours ago

Ini Pesan KGPAA Paku Alam X kepada Calon Jemaah Haji Yogyakarta

WAKIL Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X mengingatkan para calon jemaah haji tentang pentingnya menjaga…

15 hours ago