Ekonomi

Indonesia dan Kanada Sepakat Perkuat Kerjasama Investasi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia dan Kanada sepakat meningkatkan kerjasama investasi dan perdagangan dengan membentuk Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement, disingkat ICA- CEPA.

“Kanada adalah mitra penting bagi Indonesia,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, seperti dikutip dari laman Menko Perekonomian, Minggu (26/2/2023), dari hasil Gala Dinner Canada-ASEAN Business & Investment Forum 2023 Virtual Jumat lalu.

Dia menjelaskan nilai transaksi perdagangan Indonesia dan Kanada tahun 2022 mencapai USD4,3 miliar. Angka ini, jelasnya, naik tajam atau sekitar 37,14% dari tahun sebelumnya.

Sedangkan dari sisi investasi, Kanada menempati urutan ke-15 sebagai investor asing terbesar di Indonesia dengan nilai investasi USD 964 juta selama 2018-2022.

Mengenai pembentukan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA- CEPA), Airlangga mengatakan hal ini menjadi langkah penting bagi Indonesia.

“Salah satu pertimbangan utama dari perjanjian ini adalah untuk meningkatkan kemudahan akses ke pasar barang dan jasa,” paparnya.

Menko Perekonomian menambahkan aspek penting lain dari ICA-CEPA adalah diversifikasi pasar tujuan ekspor.

Bergabung dengan ICA-CEPA, ujarnya, akan meningkatkan daya saing dan semakin memperluas peluang ekonomi Indonesia.

Dampaknya, ujarnya lagi, dapat membantu Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.

Dia mengatakan ICA-CEPA dengan Kanada dan sejumlah negara lain menjadi langkah awal untuk memperluas akses pasar, mengurangi hambatan perdagangan dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.

Kanada-Asean Susun Perjanjian Pasar Bebas

Selain secara bilateral dengan Indonesia, Airlangga mengatakan Indonesia sebagai Ketua Asean tahun ini juga akan mendorong kerjasama Asean dan Kanada.

Dalam pertemuan Asean – Canada FTA (ACaFTA) pada 21-24 November 2022 lalu, Pemerintah Indonesia juga mendorong seluruh negara Asean dan Kanada menyelesaikan perbedaan pendapat.

Asean dan Kanada harus mengutamakan konsensus bersama, dan mempercepat pembentukan ACaFTA, sehingga manfaat ACaFTA dapat dirasakan oleh seluruh anggota.

Lebih lanjut, Menko Airlangga mengatakan setelah Presidensi G20 Indonesia sukses digelar tahun lalu, Indonesia berkesempatan menjadi Ketua Asean di tahun 2023.

“Hal ini merupakan agenda besar Pemerintah Indonesia untuk menunjukkan kemampuannya dalam kepemimpinan global,” jelasnya.

Dalam Keketuaan Asean 2023, Indonesia mengusung tiga prioritas pada pilar ekonomi, yaitu recovery-rebuilding, digital economy dan sustainability.

Hasil utama yang paling penting yakni ketahanan energi, ketahanan pangan, dan stabilitas keuangan.*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Cerita Nikita Nur Hijriyati, Penyandang Disabilitas Sukses Wisuda di UGM Yogyakarta

NIKITA Nur Hijriyati penyandang disabilitas Hard of Hearing dan minor cerebral palsy punya semangat baja.…

26 mins ago

Lakukan Ini, Insyaallah Menjadi Haji Mabrur

JEMAAH haji Indonesia diimbau untuk dapat memperbanyak manasik setiba di Mekkah. Manasik menjadi kunci agar…

1 hour ago

Gempa M5,2 Guncang Pegunungan Bintang Papua, Sebelumnya Aceh M5,9

GEMPA bumi mengguncang wilayah tenggara Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan dengan kekuatan magnitudo (M) 5,2,…

2 hours ago

Wapres: IKN Jadi Pelopor Kota Berbasis Transportasi Cerdas dan Berkelanjutan

WAKIL Presiden RI Ma'ruf Amin meyakini pengembangan inovasi teknologi di sektor transportasi dapat meningkatkan efisiensi…

3 hours ago

Beli LPG 3 Kg per 1 Juni 2024 Wajib Pakai KTP

PT Pertamina (Persero) menyatakan, warga yang membeli gas LPG 3 kg harus memakai KTP. Aturan…

4 hours ago

Gempa M5,9 Guncang Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami

GEMPA bumi magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Aceh, hari ini, Selasa (28/5/2024) pukul 18.52 WIB. Namun,…

4 hours ago