Ini 3 Nilai yang Harus Diajarkan ke Anak agar Terhindar dari Perilaku Antikorupsi

Pengenalan cara berperilaku yang baik pada anak sebaiknya dilakukan sedini mungkin agar anak-anak terhindar dari perilaku buruk yang merugikan dirinya dan orang-orang di sekitarnya. Orang tua dan orang-orang dewasa di sekitarnya juga wajib menunjukkan sikap yang menjauhi perilaku buruk seperti taat aturan hukum, berkata sopan dan berperilaku jujur. Jangan sampai orang tua secara tidak sadar melupakan hal-hal penting yang membuat anak-anak mencontoh dan dekat dengan perilaku buruk.

Salah satu nilai yang sebaiknya diajarkan kepada anak adalah menjauhi tindakan yang berbau korupsi. Korupsi secara singkat bisa diartikan penyalahgunaan sesuatu yang penting seperti kepentingan umum untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Konsep korupsi bisa dikenalkan dengan santai kepada anak supaya anak mengetahui dan memahami bahwa perilaku bahaya korupsi bisa dijalankan sejak dini tanpa disadari. Ada 3 cara yang dirangkum Esensi.tv untuk mengenalkan dan mendidik anak agar berperilaku antikorupsi.

Tiga Prinsip Pencegahan Korupsi

  1. Mengajari Anak Berperilaku Jujur dan Tidak Berbuat Curang

Beritahu anak kalau berbohong dan mengatakan hal-hal yang tidak tidak sesuai fakta adalah perilaku awal dari sikap korupsi. Untuk orang tua juga harus bisa memberi sikap yang baik dengan cara mendengarkan pengakuan anak. Bisa jadi anak menjadi terbiasa berbohong karena orang tua akan marah dan memberi hukuman kalau anak jujur dengan perbuatannya. Bercerita secara terbuka, menetapi janji, mendengar pendapat anak, menghargai kejujuran anak dan mengajari anak cara mengakui kesalahan akan membuat anak tumbuh menjadi anak yang jujur dan sehat dalam  berkomunikasi. Berilah pujian bila anak sudah melakukan perilaku ini karena pujian yang sehat akan membuat anak bangga dan merasa diapresiasi usahanya.

Lalu, perilaku jujur bisa juga diajarkan kepada anak dengan cara memberi pemahaman tentang hak milik. Ajari anak memakan dan memakai barang yang menjadi miliknya. Ajarkan anak untuk meminjam, merawat dan mengembalikan barang orang lain. Membiasakan diri untuk meminta izin ketika akan memakai barang orang lain adalah perilaku nyata untuk berperilaku antikorupsi. Ajarkan anak untuk paham mana yang menjadi hak milik sehingga anak tidak akan merebut mainan dan barang anak lain di sekitarnya.

Untuk anak yang sudah bersekolah, ajari anak untuk belajar dengan sungguh-sungguh sehingga ketika ujian tiba anak akan siap untuk menghadapinya. Ketika anak siap dan memahami materi pelajaran, maka perilaku mencontek jawaban temannya akan terhindarkan. Tanamkan konsep bahwa mencontek adalah perbuatan curang. Tekankan prestasi, tujuan dan cita-cita harus diraih dengan cara bekerja keras, bukan dengan cara instan dan kotor.

  1. Belajar Mencintai dan Merawat Barang

Anak harus diajari untuk membereskan dan merawat mainannya ketika sudah selesai memakainya. Dengan melakukan itu anak akan sadar bahwa barang-barang di sekelilingnya berharga nilainya. Ajari anak merasa cukup dengan barang yang disediakan orang tua sehingga dia tidak akan merasa perlu meminta barang-barang yang tidak begitu penting dan berguna. Bersikap tidak berlebih-lebihan dengan cara merawat barang yang sudah ada akan membuat anak tumbuh dengan pikiran cukup untuk apa yang sudah dimilikinya. Mengajarkan sikap ini akan menghindarkan anak dengan perilaku lapar mata ketika sudah dewasa nanti. Tekankan bahwa membeli sesuatu karena dia membutuhkannya, bukan hanya sekedar menginginkan sebentar. Utamakan fungsi dan manfaat daripada perasaan takut ketinggalan tren.

  1. Belajar Berani Berkata Benar dan Tumbuhkan Sikap Percaya Diri

Berikan ruang anak untuk bertumbuh dan berpikir kritis dengan cara memberi keleluasaan baginya untuk mengungkapkan pendapat. Anak-anak yang sudah terbiasa mengungkapkan pendapatnya tidak akan takut ketika diminta maju ke depan kelas untuk presentasi. Anak-anak ini juga akan percaya diri untuk tunjuk tangan ketika ingin menanyakan atau menjawab pertanyaan dari guru dan orang dewasa di sekitarnya. Sikap ini juga akan membuat anak berani belajar dari kesalahan dan siap mengeksplorasi hal positif yang berguna untuk masa depannya.

Yakinkan anak untuk berani melakukan hal yang diyakininya benar dan tidak melanggar hukum. Orang tua bisa memulainya dari mengajarkan anak untuk membela temannya yang di-bully, melaporkan perbuatan curang di kelas, menegur teman yang membuang sampah sembarangan dan berani bersikap ksatria dengan meminta maaf ketika anak salah. Ke depannya anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak berkompromi dengan perbuatan curang di sekitarnya. Tanamkan juga perilaku adil kepada anak dengan cara mengajarinya berbagi, dan memperlakukannya dengan setara.*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

 

 

 

 

 

 

Maria Julie simbolon

Recent Posts

Pascabanjir Lahar, NaCl 3 Ton Disebar di Langit Kota Padang Sumbar

BADAN Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) kembali menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Sumatra…

9 hours ago

Ribuan Orang Aksi Bela Palestina di Titik Nol Kilometer Yogyakarta

RIBUAN orang dari berbagai elemen seperti Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama…

10 hours ago

Pesawat Jatuh di BSD City Tangerang, Tiga Meninggal

PESAWAT dengan kode PK-IFP jatuh di Lapangan Sunburst BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5)…

12 hours ago

CEO SpaceX Lakukan Uji Coba Starlink di Denpasar

CEO SpaceX Elon Musk melakukan proses uji coba layanan internet Starlink di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod, Denpasar, Bali. "Ini (Starlink) untuk…

12 hours ago

Gas Giant Tata Surya Kita, Inilah Fakta Menarik Jupiter

Jupiter, planet terbesar di Tata Surya, penuh dengan fakta-fakta menarik yang menunjukkan kehebatannya. Dengan diameter…

12 hours ago

Merkurius, Seperti Apa Planet Terdekat Matahari?

Merkurius, planet terdekat dengan Matahari, adalah dunia yang penuh dengan fakta menarik dan misteri yang…

14 hours ago