Ekonomi

Inilah Keunggulan Investasi 5 Komoditas Prioritas Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengurai skor keunggulan komparatif (revealed comparative advantage/RCA) lima komoditas prioritas di sektor perikanan. Yakni, udang, rumput laut, tilapia, kepiting-rajungan, dan lobster.

RCA adalah salah satu indikator yang dapat menunjukkan keunggulan komparatif suatu komoditas atau daya saing produk suatu negara di pasar global.

RCA udang olahan misalnya, memiliki skor 1,01 di pasar Tiongkok dan 3,49 untuk pasar Jepang. Kemudian rumput laut memiliki skor RCA karaginan sebesar 6,25 untuk pasar Uni Eropa. Dan, tilapia memiliki skor RCA fillet beku sebesar 12,89 untuk pasar Kanada.

Penjelasan itu disampaikan Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), KKP Budi Sulistiyo dalam keterangannya dikutip, Kamis (8/2/2024) di Jakarta.

“Ini hasil analisa kami. Skor lebih dari 1 menandakan produk kita memiliki daya saing di pasar tersebut. Apabila petumbuhan pangsa pasarnya positif, negara itu menjadi pasar optimis dan potensial untuk terus dikembangkan” jelasnya.

Karenanya, Budi memprediksi nilai pasar udang global sebesar USD61,90 miliar di tahun 2045. Kemudian rumput laut bisa menyentuh USD11,14 miliar, tilapia USD1,94 juta. Kepiting-rajungan USD16,93 miliar serta lobster USD11,30 miliar di tahun 2045.

“Tentu ini nilai yang besar dan Indonesia berpeluang untuk menjadi salah satu pemain utama di tahun 2045,” tutur Budi.

Beri Fasilitas bagi Investor

Guna menampung minat investasi untuk komoditas prioritas tersebut, Budi memastikan KKP siap memberikan fasilitasi kemudahan berusaha, akses permodalan dan investasi. Begitu juga dengan dukungan kelembagaan dan mitra usaha.

Dikatakannya, saat ini KKP juga telah mengimplementasikan ekosistem logistik ikan yang efektif dan efisien serta sistem rantai dingin dari hulu-hilir.

Melalui dukungan tersebut, Budi berharap para pelaku usaha tak ragu untuk menanamkan modal atau mengembangkan usaha di sektor kelautan dan perikanan.

“Kita baru membuka koridor logistik Biak-Surabaya sebagai bentuk komitmen pengelolaan berbasis ekosistem. Yakni mendekatkan rantai pasok hasil perikanan dari hulu ke hilir, khususnya dari pusat produksi ke pusat distribusi ikan,” tutupnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Junita Ariani

Recent Posts

Salim Said Mendayung di Dua Dunia: Pengamat Film dan Pakar Militer

Salim Said adalah sosok yang unik. Di satu sisi, dia adalah seorang pengamat film yang…

45 mins ago

Venus Itu Planet Seperti Apa Sih?

Venus, tetangga terdekat Bumi dalam Tata Surya, adalah planet yang penuh dengan keajaiban dan kontradiksi…

2 hours ago

Menko PMK Muhadjir Kritik Kenaikan UKT, Kebijakan Sembrono

SEJUMLAH perguruan tinggi negeri (PTN) secara tiba-tiba menaikkan uang kuliah tunggal (UKT). Tak heran belakangan…

2 hours ago

Taat ya… Sebelum 6 Juni, Jemaah Umrah Indonesia Harus Tinggalkan Saudi

Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia meminta setiap jemaah umrah asal Indonesia untuk mentaati kebijakan pemerintah…

2 hours ago

Jan-Mei 2024, Hampir 200 Ribu Warga Jakarta Ganti NIK

Periode Januari hingga pertengahan Mei 2024, hampir 200 ribu warga Jakarta melakukan penggantian Nomor Induk…

2 hours ago

Begini Kesiapan Angkutan Haji 2024 Embarkasi Surabaya

EMBARKASI Surabaya akan memberangkatkan 106 kloter jamaah haji pada tahun 2024 dengan total 39.226 jemaah.…

2 hours ago