Internasional

Jepang akan Musnahkan 3.000 Ekor Bebek akibat Flu Burung

Sebanyak 3.000 ekor bebek di Jepang akan dimusnahkan. Pemusnahan bebek tersebut setelah terdeteksi adanya wabah baru flu burung di sebuah peternakan unggas yang berada di Prefektur Saitama, di utara Tokyo.

Sebuah kasus yang mencurigakan terdeteksi di sebuah peternakan unggas di kota Gyoda.

“Hari ini, dari hasil pemeriksaan terperinci, infeksi flu burung yang sangat patogen dikonfirmasi,” kata pemerintah lokal dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah lokal dalam pernyataannya juga mengatakan bahwa 3.000 unggas tersebut sedang dimusnahkan dan pihak berwenang setempat juga memberlakukan karantina terhadap transportasi unggas dalam radius tiga kilometer.

Proses disinfeksi peternakan unggas bersama peralatannya akan selesai pada 29 Januari 2023. Pada musim ini terdapat 11 juta ayam yang dimusnahkan dan angka ini merupakan yang tertinggi sepanjang masa Jepang.

Pada musim sebelumnya, dari November 2020 sampai akhir Maret 2021 –saat industri unggas Jepang mengalami kerugian paling parah akibat flu burung– sebanyak 9,87 juta ayam dimusnahkan. Dan ada 52 wabah yang terjadi di 18 prefektur.

Para ahli menjelaskan wabah itu terkait dengan fakta bahwa burung yang bermigrasi telah kembali lebih awal dari biasanya pada tahun ini sehingga infeksi menyebar dengan cepat ke seluruh kawasan.

Flu burung telah menyebabkan harga telur ayam yang sudah tinggi di tengah inflasi dan naiknya harga produk makanan melonjak ke angka tertinggi dalam 29 tahun terakhir. *

Editor: Addinda Zen

Junita Ariani

Recent Posts

Sekjend Gerindra: Semoga Warteg Kecipratan Program Makan Siang Gratis

SEKRETARIS Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menghadiri acara halalbihalal bersama Ikatan Keluarga Besar Tegal…

1 hour ago

Jasa Raharja Pastikan Beri Santunan Seluruh Korban Kecelakaan Maut di Subang

SEBANYAK 11 orang dilapotkan meninggal dalam kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa…

2 hours ago

Kepercayaan Publik Terhadap KPK Terus Menurun

Direktur Eksekutif Indikator Politik, Prof. Burhanuddin Muhtadi menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membutuhkan kepercayaan publik…

2 hours ago

Korban Meninggal Pascabanjir Bandang Agam Sumbar Jadi 19 Orang, Hilang 2 Jiwa

KORBAN meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang Kabupaten Agam, Sumatra Barat,…

2 hours ago

Banjir Lahar Dingin Tanah Datar Sumbar: Meninggal 13, Hilang 7 Orang

Tim pencarian dan pertolongan gabungan menemukan kembali korban bencana banjir lahar dingin Tanah Datar, Sumatera…

2 hours ago

Pemerhati Pendidikan: Komite Sekolah Harus Bertanggungjawab untuk Perjalanan Wisata Siswa

Pemerhati Pendidikan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Upi Isabella Rea meminta agar setiap komite…

3 hours ago