Diagnosis Awal Demensia Bisa Diketahui 9 Tahun Sebelum Muncul

Sebuah studi menemukan tanda diagnosis awal demensia dapat diketahui sembilan tahun sebelumnya.

Temuan yang dipublikasikan di “Alzheimer & Dementia: The Journal of the Alzheimer’s Association” ini membuktikan bahwa pasien yang berisiko di masa depan dapat dibantu dengan diagnosis awal demensia atau intervensi awal untuk mengurangi risiko berkembangnya penyakit tersebut.

Para peneliti menganalisis data dari database di UK Biobank. Diketahui kemampuan pemecahan masalah serta mengingat nomor sebagai dua tanda awal pasien dapat mengembangkan demensia.

Penulis senior Dr Tim Rittman, juga dari University of Cambridge, mengatakan seseorang tidak perlu khawatir jika sulit dalam mengingat angka. Bahkan beberapa individu yang sehat secara alami sulit mengingat nomor-nomor.

Orang-orang dari data UK Biobank yang kemudian mengembangkan Alzheimer mendapat skor lebih buruk dibandingkan dengan individu sehat dalam hal tugas pemecahan masalah, waktu reaksi, mengingat daftar angka, memori prospektif (kemampuan kita mengingat untuk melakukan sesuatu di kemudian hari) dan memasang cocokkan.

Para peneliti juga menemukan bahwa ini terjadi pada orang yang mengembangkan bentuk demensia lebih langka. Bentuk ini dikenal sebagai demensia frontotemporal.

Menurut penelitian, orang yang mengembangkan Alzheimer lebih mungkin mengalami jatuh daripada orang dewasa yang sehat dalam 12 bulan sebelumnya.

David Thomas, kepala kebijakan di Alzheimer’s Research UK, mengatakan semakin jelas bahwa peluang terbaik untuk mencegah risiko buruk demensia adalah intervensi di tahap paling awal.

“Faktanya, NHS (National Health Service) saat ini tidak dapat menjamin diagnosis dini dan akurat untuk orang yang hidup dengan demensia, lebih dari sepertiga orang berusia di atas 65 tahun yang hidup dengan demensia tidak terdiagnosis,” lanjutnya.

Thomas juga mengatakan sangat penting untuk mendeteksi dan diagnosis dini demensia, agar penderita tidak jatuh saat pengobatan. Selain itu, intervensi pengurangan risiko kemungkinan besae akan efektif.

 

Editor: Darma Lubis

Agita Maheswari

Recent Posts

Bertemu Presiden Majelis Umum PBB, Jokowi Sampaikan Tiga Isu Penting Situasi Palestina

PRESIDEN Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dennis Francis…

2 hours ago

Penelitian UGM Ungkap Konten TikTok Berdampak Penurunan Daya Attention Span

TIM mahasiswa UGM Yogyakarta yang terdiri Rizqi Vazrin (Filsafat), Romdhoni Afif N (Filsafat), Radhita Z…

2 hours ago

BNPB Operasikan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Sukseskan World Water Forum di Bali

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mensukseskan acara World…

3 hours ago

Jokowi Sampaikan Dukacita Atas Meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

PRESIDEN Jokowi menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dan para delegasi…

4 hours ago

Pro Kontra Study Tour Pasca-kejadian Ciater Subang, Ini yang Perlu Diketahui

KECELAKAAN maut terjadi di jalan Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang,…

4 hours ago

Industri Linting Kertas Sigaret Indonesia Peluang Besar Ekspor

PEMERINTAH terus mendukung upaya industri yang melakukan inovasi dalam meningkatkan daya saingnya dan memperluas pasar.…

5 hours ago