Kecantikan & Gaya hidup

Kebiasaan Buruk Ini Buat Gigi Anak Jadi Tonggos

Masalah gigi dan mulut ini dapat mengganggu penampilan dan mengurangi rasa percaya diri. Misalnya, gigi tonggos. Gigi tonggos sendiri merupakan salah satu dari kondisi yang dinamakan maloklusi.

Maloklusi adalah kondisi yang tak normal antara lengkung gigi atas dan bawah, ketika rahang dalam keadaan tertutup. Gigi tonggos dijelaskan sebagai kondisi ketika posisi gigi atas berada lebih maju dibandingkan gigi bawah. Sehingga sulit untuk menutup mulut dengan rapat.

Ada beberapa kebiasaan yang menyebabkan gigi anak tonggos, sebagaimana dilansir, Senin (13/11/2023).

1. Kebiasaan ngedot saat balita

Saat masih bayi, si kecil diberi ngedot menggunakan empeng atau pacifier agar tidak rewel. Namun, ternyata kebiasaan ini membawa dampak negatif pada kerapian gigi.

Salah satunya adalah membuat posisi gigi menjadi lebih maju dan mengubah bentuk rahang. Jika anak terus-menerus melakukan kebiasaan ini hingga usia prasekolah, risiko gigi tonggos dapat meningkat.

2. Rusaknya gigi susu

Meski hanya gigi ‘sementara’, jangan biarkan gigi susu rusak begitu saja. Sebab, gigi susu yang rusak parah tanpa mendapat perawatan akan membawa dampak buruk bagi pertumbuhan gigi pada anak.

Kerusakan gigi seperti karies, gigi berlubang, atau keropos, akan mengubah bentuk rahang anak. Akibatnya, ketika gigi susu tanggal, gigi permanen akan tumbuh mengikuti bentuk rahang yang berubah akibat gigi susu yang rusak tersebut.

Jika bentuk rahangnya maju, gigi juga akan maju, sehingga terbentuklah gigi tonggos pada anak.

3. Isap jempol

Bukan hanya penggunaan dot yang menjadi penyebab gigi tidak rapi pada anak, kebiasaan mengisap jempol juga bisa memicu majunya posisi gigi.

Kebiasaan ini dapat mengubah bentuk rahang dan membuat gigi menjadi lebih maju. Karena pada saat anak mengisap jempol mulut membuat gerakan maju mundur secara konstan.

4. Gigi susu dicabut sebelum waktunya

Gigi susu yang goyang memang salah satu alasan gigi harus dicabut agar gigi permanen bisa tumbuh. Namun, orangtua juga harus mempertimbangkan kondisi gigi goyang pada anak.

Jangan sampai ingin langsung mencabutnya ketika gigi susunya baru goyang atau longgar sedikit. Jika hal tersebut dilakukan, si kecil akan mengalami gigi tonggos.

Tak hanya itu, gigi susu yang dicabut sebelum waktunya juga bisa memperlambat pertumbuhan gigi permanen pada anak. Akibatnya, anak akan mengalami ompong dalam waktu yang cukup lama. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitulu

Junita Ariani

Recent Posts

Dunia Jurnalistik Kehilangan Tokoh Pers dan Perfilman Nasional

Dunia jurnalistik Indonesia kehilangan salah seorang tokoh terbaik di bidang pers dan perfilman nasional, Prof.…

7 hours ago

Depresi Berat? Ini Cara Mengatasinya!

Depresi berat telah menjadi masalah dari banyak orang di dunia. Menurut Healthline.com, sebanyak 5% orang…

8 hours ago

PDIP Ajukan Tiga Bupati sebagai Cawagub Khofifah di Pilgub Jawa Timur

PDI Perjuangan (PDIP) menyodorkan tiga nama kader terbaiknya untuk menjadi Cawagub Jatim mendampingi Khofifah Indar…

9 hours ago

Perang Dunia ke 2, Dampaknya Bagaimana?

Perang Dunia Kedua memiliki dampak yang mendalam dan luas pada berbagai aspek kehidupan di seluruh…

10 hours ago

Ini Empat Kader yang Diusulkan Gerindra di Pilgub DKI Jakarta 2024

PARTAI Gerindra DKI Jakarta mengusulkan empat kader ke DPP Gerindra untuk diusung di Pilgub DKI…

10 hours ago

Wamenkominfo Duga Ada Salah Tafsir soal Larangan Jurnalisme Investigasi

RANCANGAN Undang-undang (RUU) Penyiaran sedang menjadi sorotan publik. Salah satunya berkaitan dengan larangan penayangan eksklusif…

10 hours ago