Humaniora

Banyak yang Sakit, Kemenag dan Kemenkes Diharapkan Monitoring Kesehatan Jemaah Haji

Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diharapkan dapat melakukan monitoring secara ketat. Terkait kesehatan jemaah haji.

Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR, Ade Rezki Pratama mengatakan, monitoring kesehatan perlu dilakukan Kemenkes sebelum keberangkatan. Hingga pada puncak Ibadah Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

“Kemenag dan Kemenkes bekerja sama melakukan pengawasan terhadap kesehatan para jemaah,” kata Ade.

Menurutnya, banyak jemaah haji reguler yang terkena penyakit tertentu seperti batuk, pilek, pneumonia, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) dan demensia.

Dikatakannya, sekitar 30 persen dari jemaah haji reguler adalah Lanjut Usia (Lansia). Para Lansia ini saat menunaikan ibadah haji mengalami demensia.

Dampaknya, banyak jemaah haji yang mengalami demensia itu mengalami beberapa heat stroke maupun penyakit lainnya sebelum puncak haji dilaksanakan.

Bahkan, kata Ade, banyak data menyebutkan, jemaah haji Indonesia yang meninggal disebabkan karena serangan stroke tersebut.

“Kita menemukan jemaah reguler ini mengalami shock secara mental maupun psikologi. Ini terkait juga dengan beberapa peristiwa yang dialami jemaah kita,” kata Ade dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/7/2023).

Di antaranya, kata Ade, peristiwa teknis yang terkait dengan tidak komitmennya mashariq dalam memberikan kewajibannya.

Ia juga menambahkan bahwa hak yang harusnya diperoleh jemaah reguler tidak terlayani sehingga terlunta-lunta. Seperti ketersediaan bus jemputan yang terlambat datang.

Hal ini menyebabkan jemaah Indonesia mengalami beberapa penyakit akibat kelahan yang cukup ekstrem. Terlebih, mashariq tersebut dalam memberikan konsumsi makanan tidak sesuai dengan komitmen dari yang sudah disepakati.

“Kita melihat bahwa kesehatan haji Indonesia itu tidak hanya dari kondisi awal kesehatan saat berangkat. Tetapi juga terkait kendala-kendala teknis yang dihadapi selama penyelenggaraan haji di Makkah dan Madinah,” tutup Ade. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Junita Ariani

Recent Posts

Banjir Lahar Dingin Putus Akses Jalan Nasional Padang-Bukittinggi

Banjir lahar dingin yang terjadi di wilayah Sumatera Barat, memutuskan akses jalan nasional Kota Padang…

6 mins ago

Kecelakaan Ciater, Tangis Keluarga Pecah Saat Terima Jenazah dari RSUD Ciater

KECELAKAAN maut terjadi di jalan Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang,…

2 hours ago

Antisipasi Kecelakaan Transportasi, Kemenhub Terbitkan Apps MitraDarat

Upaya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengantisipasi terjadi kecelakaan transportasi, telah diperhitungkan sebelumnya dengan menerbitkan aplikasi (apps)…

4 hours ago

Kecelakaan Bus di Ciater Renggut 11 Korban Jiwa

Kecelakaan bus yang membawa rombongan pelajar SMK asal Depok, merenggut 11 korban meninggal dunia. Para…

5 hours ago

Cloud Skills Boost Platform Pelatihan Online Google

Perusahaan raksasa Google menyediakan platform pelatihan online bernama Cloud Skills Boost. Dikhususkan bagi masyarakat yang ingin…

19 hours ago

Airlangga: 38 Negara Anggota OECD Restui Indonesia Jadi Anggota

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan, sebanyak 38 negara anggota Organization for Economic Cooperation…

19 hours ago