Nasional

Kemenhub Mulai Persiapkan Jalur Mudik Lebaran 2023

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera menyusun evaluasi dan rekomendasi setelah selesai mengecek jalur pantai selatan (Pansela) Jawa.

Langkah tersebut dilakukan untuk memutuskan apakah jalur tersebut dapat digunakan sebagai jalur mudik Lebaran 2023 (1444 Hijriah).

Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub Cucu Mulyana mengatakan tim cek jalur Pansela Jawa telah menyelesaikan tinjauan lapangan. Tim tersebut telah mengecek jalur yang melewati Provinsi Banten sampai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Dengan pelaksanaan cek jalur bersama Korlantas dan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, kami semakin tahu kondisi yang sesungguhnya jalur tersebut,” kata dia.

Kemenhub bersama Kementerian PUPR dan Korlantas Polri akan bertemu dalam satu pekan ke depan. Pertemuan tersebut untuk membahas dan mengevaluasi apa saja yang harus dilakukan dan dibenahi. Selain itu, rekomendasi pemanfaatan jalur selatan Jawa juga akan disampaikan.

Hasil Tinjauan akan Direkomendasikan berdasarkan Skala Prioritas

Dari hasil tinjauan tersebut, kata dia, rekomendasi bisa disampaikan kepada pimpinan. Rekomendasi tersebut berupa prioritas apa yang harus diambil berdasarkan skala prioritas yang dimulai Simpang Labuan (Pandeglang) sampai Jembatan Kretek 2 di Bantul (Yogyakarta).

“Secara kasat mata, kami sudah bisa tahu apa saja yang menjadi kebutuhan dan tanggung jawab siapa. Misalnya, seperti lampu penerangan jalan, lampu ‘delineator’, ‘guardrail’, dan dalam satu minggu ini akan kami hitung berapa banyak kebutuhan rambu lalu lintas sepanjang jalur pantai selatan Jawa,” katanya.

Sementara itu terkait dengan dana yang dibutuhkan untuk rambu di jalur pantai selatan Jawa yang terbentang dari Banten hingga Jawa Timur sepanjang  1000 kilometer lebih, Kemenhub akan melakukan strategi berdasarkan skala prioritas. Hal itu dikarenakan dana yang dibutuhkan pasti sangat besar.

Sementara itu, Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I Kementerian PUPR Akhmad Cahyadi mengungkapkan khusus ruas Cilacap sampai Kebumen akan dievaluasi lebih mendalam.

“Jalan yang terlalu terjal mungkin akan dipangkas dan jalan yang curam akan ditinggikan sehingga tidak membahayakan pengguna jalan.

Jalan yang lebarnya hanya 5 meter akan diperlebar menjadi 7 meter sebagai mana standar jalan nasional,” kata Cahyadi.

Editor: Darma Lubis

Agita Maheswari

Recent Posts

PSN Tol Semarang-Demak Dukung Konektivitas Jawa Tengah Bagian Utara

PEMBANGUNAN Tol Semarang - Demak sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN) diharapkan dapat semakin…

10 hours ago

Kopi Malabar Jawa Barat dan Gayo Aceh Jadi Primadona di Pasar Australia

KOPI Indonesia masih menjadi pusat perhatian di hari ketiga penyelenggaraan Melbourne International Coffee Expo (MICE)…

11 hours ago

Mendagri Tito Setuju Desain Ulang Sistem Pemilu, Opsi Pilpres dan Pileg Dipisah

MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengaku setuju Sitem Pemilu dilakukan redesigning atau desain ulang.…

11 hours ago

UGM Pameran Pendidikan Go Global UTokyo Study Abroad Fair 2024 di Jepang

UNIVERSITAS Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ikut dalam pameran pendidikan bertajuk Go Global UTokyo Study Abroad…

11 hours ago

Bagas/Fikri Singkirkan Pasangan Malaysia di Thailand Terbuka 2024

Pemain Ganda Putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri lolos ke 16 besar usai mengalahkan pasangan Malaysia…

11 hours ago

SETARA Institute: RUU Penyiaran Ancaman Kebebasan Berekspresi dan Hak atas Informasi

SETARA Institute menyatakan, Rancangan Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (RUU Penyiaran) yang…

11 hours ago