Home » Kemenkeu Kucurkan Rp340 Miliar untuk Insentif Fiskal Pengendalian Inflasi Daerah

Kemenkeu Kucurkan Rp340 Miliar untuk Insentif Fiskal Pengendalian Inflasi Daerah

by Junita Ariani
2 minutes read
Menkeu Sri Mulyani memberikan insentif fiskal tahun berjalan periode ketiga menurut provinsi/kabupaten/kota.

ESENSI.TV - JAKARTA

Kementerian Keuangan/Kemenkeu kembali memberikan insentif fiskal tahun berjalan periode ketiga menurut provinsi/kabupaten/kota.

Insentif fiskal diberikan Kemenkeu untuk kelompok kategori kinerja dalam rangka pengendalian inflasi daerah pada Tahun Anggaran 2023.

Anggaran yang dikucurkan yaitu Rp340 miliar kepada 34 pemerintah daerah berprestasi yakni 3 provinsi, 6 Kota, dan 25 Kabupaten.

Demikian dijelaskan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat Rapat Pengendalian Inflasi Daerah bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Dalam pertemuan itu juga dilakukan Penyerahan Penghargaan Insentif Fiskal Tahun Berjalan atas Pengendalian Inflasi Tahap III di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (6/11/2023).

Menkeu berharap bahwa para pimpinan pemerintah daerah dapat menggunakan dana ini untuk mendukung perbaikan kinerja.

“Karena kalau kinerja baik itu, tidak hanya bapak dan ibu sekalian yang keren, daerahnya keren, rakyatnya pun juga sangat mengapresiasi. Jadi ini pada akhirnya adalah untuk memperbaiki kepercayaan, dan kepercayaan masyarakat. Bahwa negara hadir dan negara hadir diwakili oleh Bapak dan Ibu sekalian,” ungkap Menkeu.

Insentif fiskal untuk pengendalian inflasi daerah pada Tahun Anggaran 2023 periode ketiga diberikan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 400 tahun 2023.

Daerah dinilai berdasarkan sejumlah kategori, antara lain pelaksanaan upaya pengendalian inflasi, kepatuhan dalam penyampaian laporan secara harian.

Kemudian, stabilitas harga pangan yang diukur melalui indeks pengendalian harga, dan percepatan realisasi belanja yang khusus mendukung kegiatan pengendalian inflasi di daerah.

Baca Juga  Kemenkeu Luncurkan Program Catalytic Fund

Menkeu berharap, alokasi insentif terus digunakan kepala daerah untuk memperbaiki kinerja daerah-daerah tersebut. Di dalam menangani inflasi, menangani stunting, menangani kemiskinan ekstrem, dan menggunakan APBD-nya untuk produk-produk dalam negeri.

Kompetisi Tiap Daerah Berjalan Baik

Sebelumnya, insentif sebesar Rp330 miliar diberikan kepada 24 kabupaten, 6 kota, dan 3 provinsi yang sukses mengendalikan inflasi period ke-II.

Sementara di periode pertama juga terdapat insentif sebesar Rp330 miliar dan diberikan kepada 24 kabupaten, 6 kota, dan 3 provinsi.

Di setiap periode, terdapat daerah-daerah yang berbeda sebagai penerima insentif untuk kategori kinerja dalam rangka pengendalian inflasi daerah.

Hal ini, menurut Menkeu menjadi salah satu penanda bahwa kompetisi tiap daerah untuk dapat berprestasi mengendalikan inflasinya berjalan baik.

Kerja bersama antara pemerintah dengan pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi perlu terus ditingkatkan. Khususnya dalam upaya menghadapi risiko dan ketidakpastian global di akhir 2023 dan 2024

Insentif fiskal diharapkan bisa lebih memacu pemerintah daerah untuk konsisten mempercepat realisasi belanja, menggenjot penggunaan produk dalam negeri. Kemudian, menjaga stabilitas harga, dan ketersediaan pasokan barang.

Dengan begitu, kegiatan ekonomi di daerah bisa lebih menggeliat. Kebijakan transfer ke daerah ini juga merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam mengoptimalkan kinerja APBN sebagai shock absorber. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life