Home » Kementerian ESDM Beberkan Strategi Percepatan Transisi Energi

Kementerian ESDM Beberkan Strategi Percepatan Transisi Energi

by Junita Ariani
2 minutes read
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana.

ESENSI.TV - JAKARTA

Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) berkomitmen menyediakan listrik bersih dan terjangkau, serta dapat mencapai target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060.

Beberapa strategi pun dilakukan Kementerian ESDM untuk mencapai percepatan transisi energi tersebut. Pertama, memastikan bahwa tahun 2060 Indonesia masuk menjadi NZE.

Kedua, memastikan bahwa penyediaan listrik juga tidak hanya dari sisi bagaimana ini harus terjangkau, bagaimana ini harus bersih. Tetapi juga sejalan dengan ketersediaan dari yang ada, khususnya dari sisi sumber dayanya.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, mengatakan itu di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Dikatakannya, Kementerian ESDM juga telah menyusun upaya percepatan penyediaan energi bersih. Terutama energi terbarukan, yang potensinya besar, lengkap, dan tersebar di seluruh Indonesia.

“Jenis sumber energi terbarukan juga bervariasi, beragam, dan tidak bertumpu pada satu atau dua jenis saja,” jelas Dadan.

Pihaknya, kata Dadan, akan melakukan diversifikasi dari sisi pemanfaatan enegeri baru terbarukan (EBT).

“Kami juga lakukan percepatan dari sisi penyediaan EBT. Yang tersedia sekarang adalah RUKN di  Kementerian ESDM, RUPTL yang dilakukan secara khusus untuk PLN. Juga untuk RUPTL yang lain, pemegang wilayah usaha, juga memastikan bahwa pemanfaatan EBT menjadi prioritas,” ujar Dadan.

Baca Juga  Jadi Peserta Olimpiade Geografi Internasional, 117 Siswa SMA Dari 46 Negara Adu Kecerdasan di Bandung

Pemanfaatan Kendaraan Listrik

Dengan sumber energi terbarukan yang tersebar, kata Dadan, diperlukan pembangunan infrastruktur dan sarana transmisinya.

“Pemerintah akan mendorong pembangunan transmisi kelistrikan yang menyambungkan pulau-pulau besar. Sehingga pusat industri juga dapat memanfaatkan listrik bersih,” jelasnya.

Dadan juga mengatakan, pemerintah mendorong pemanfaatan kendaraan listrik, termasuk konversi sepeda motor listrik.

Pemerintah tengah menyiapkan aturan terbaru yang meningkatkan jumlah insentif konversi sepeda motor listrik, dari sebelumnya Rp7 juta, menjadi Rp 10 juta.

Selain itu, Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan kompor listrik induksi untuk mengalihkan penggunaan Liquefied Petroleum Gas (LPG).

“Kami juga mendorong pemanfaatan PLTS Atap. Jadi masyarakat bisa berkontribusi secara langsung tidak hanya dari pemerintah, PLN, atau badan usaha. Tetapi juga masyarakat dapat berkontribusi secara langsung untuk mempercepat proses transisi energi,” ujarnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life