Golkar Institute menyelenggarakan Kuliah Umum dengan tema Kepemimpinan Transformatif yang Berbasis Karya pada Senin (13/3) di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat. Kuliah umum ini diadakan sebagai rangkaian dari acara pembukaan Executive Education Program for Young Political Leaders Golkar Institute angkatan 11.
Golkar Institute sendiri merupakan sekolah politik besutan Partai Golkar sebagai wadah pendidikan politik untuk generasi muda. Menyambut Pemilu 2024, diharapkan banyak generasi muda yang dapat memberikan gagasan politik cemerlang.
Gubernur Jawa Barat, Ridwal Kamil (Kang Emil), hadir sebagai pembicara utama pada kuliah umum ini. Kang Emil menyampaikan materi terkait kepemimipinan transformatif.
Kang Emil telah mencetak banyak prestasi dan gagasannya yang diterapkan dalam memajukan Provinsi Jawa Barat. Salah satunya, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat menjadi yang paling tinggi di Pulau Jawa. Kang Emil juga memaparkan data terkait angka desa tertinggal di Jawa Barat yang menurun selama masa kepemimpinannya. Bahkan, Kang Emil telah menerima 482 penghargaan prestasi nasional maupun internasional.
Definisi pemimpin menurut Kang Emil yaitu sebagai pengambil keputusan. Pemimpin perlu membawa perubahan dan manfaat melalui keputusan berkualitas. Ia juga menyampaikan pemimpin dinilai dari kepribadian dan daya transformasi.
Daya transformasi seorang pemimpin dapat terlihat dari cara beradaptasi terhadap perubahan. Pemimpin harus bersifat visioner. Disrupsi digital merupakan salah satu yang harus dihadapi di era digital saat ini. Kang emil sebagai pemimpin transformatif telah menciptakan berbagai aplikasi digital untuk mempermudah kebutuhan masyarakat.
Beberapa karya Kang Emil berupa aplikasi digital yaitu, eFishery, Fish Finder, dan Jabar Super Apps. Aplikasi ini berhasil memberikan efek positif bagi Jawa Barat. Banyak persoalan masyarakat yang terselesaikan secara efektif melalui aplikasi digital. Hal ini disebut Kang Emil sebagai penerapan kepemimpinan transformatif.
Kang Emil juga menyinggung pesonanya ketika menjabat. Pemimpin harus ‘welcome‘ terhadap masyarakat. Hal ini juga banyak dilakukan Kang Emil di sosial media. Melalui instagram pribadinya (@ridwankamil), Kang Emil mengaku kerap memberikan hiburan. Ini juga merupakan penerapan kepemimpinan transformatif olehnya. Pemimpin tidak harus selalu kaku. Banyak pesan yang bisa disampaikan secara menghibur melalui sosial media.
Menutup kuliah umum, Kang Emil juga berpesan dalam menghadapi persaingan Pemilu, partai politik tidak harus saling menjatuhkan, tetapi dengan menunjukkan nilai-nilai yang dapat diterima masyarakat.
Editor: Addinda Zen
addindazen@esensi.tv
KECELAKAAN maut terjadi di jalan Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang,…
Upaya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengantisipasi terjadi kecelakaan transportasi, telah diperhitungkan sebelumnya dengan menerbitkan aplikasi (apps)…
Kecelakaan bus yang membawa rombongan pelajar SMK asal Depok, merenggut 11 korban meninggal dunia. Para…
Perusahaan raksasa Google menyediakan platform pelatihan online bernama Cloud Skills Boost. Dikhususkan bagi masyarakat yang ingin…
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan, sebanyak 38 negara anggota Organization for Economic Cooperation…
TIM PEMANTAU Penyelenggara Ibadah Haji 1445 H/2024 M Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) memastikan…