Categories: Nasional

Kemenag Pastikan Layanan Haji akan Ramah Lansia

TIM PEMANTAU Penyelenggara Ibadah Haji 1445 H/2024 M Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) memastikan layanan bagi Jemaah di Arab Saudi, khususnya di Kota Madinah diberikan sesuai standar dan ramah lansia. 

Supervisor Tim Pemantau Itjen Kemenag Ahmadun mengatakan penyediaan fasilitas sudah sesuai dengan kontrak, termasuk layanan akomodasi dan catering.

 Ahmadun yang juga Inspektur Investigasi Itjen Kemenag mengatakan target tahun ini adalah peningkatan kepuasaan jamaah haji. 

Karena itu Itjen melakukan pengawasan seluruh layanan yang akan diterima oleh jemaah, seperti transportasi bus antarkota, katering, transportasi bus sholawat, petugas haji, bimbingan ibadah, hotel, transportasi Armuzna, katering Armuzna dan tenda jemaah.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga melakukan kunjungan ke Arab Saudi memastikan kesiapan layanan hotel dan dapur katering di Madinah. 

Menteri Yaqut berkunjung ke Emaar Elite Hotel di wilayah Syamaliyah (sekitar 50 meter sebelah utara Masjid Nabawi) dan Dapur Meez Mary Kitchen For Serve Meals di Wilayah Hatim, Madinah.

Dari seluruh kamar di Emaar Elite Hotel, ada sekitar 100 kamar dengan kamar mandi berupa bathup.

Jemaah haji Indonesia akan mulai tiba di Madinah pada 12 Mei. 

Mereka akan tinggal selama sembilan hari di Kota Nabawi, sebelum berangkat ke Makkah.

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tahun ini sudah menjalin kontrak dengan 106 hotel sebagai akomodasi jemaah di Madinah.

Selain itu, penempatan jemaah haji lansia juga akan ditempatkan di kamar yang tidak memiliki kamar mandi jenis bathtub untuk mitigasi potensi risiko terpeleset di kamar mandi.

Sementara itu, di Meez Mary Kitchen For Serve Meals di Wilayah Hatim, Madinah, Ahmadun menyebut mereka akan menyajikan makanan bercita rasa Nusantara. 

Menunya antara lain Nasi Kuning, Ayam Goreng Saus Mentega, Telur Orak Arik, Nasi Uduk, Telur Dadar, Opor Ayam, Daging Sapi Masak Habang, Ikan Tuna Cabai Hijau, Ayam Gulai, Ikan Patin Bumbu Balado, Rendang Daging, Semur Daging, Ikan Patin Goreng, Gepuk Daging Sapi, dan tahu dan tempe. 

Menu-menu ini dipadu dengan tumisan sayuran serta ditambah buah-buahan dan air mineral.

“Layanan ramah lansia juga mewujud pada alokasi menu ramah lansia, yakni 20 persen dari kapasitas kontrak.” terang Ahmadun.

Dapur katering Dapur Meez Mary akan menyajikan 20% makanan ramah lansia.

Dalam kunjungan ini, Menag juga memastikan bahwa layanan yang disiapkan ramah lansia.

Makanan disajikan dengan menu yang sama, hanya nasi dan lauknya dimasak agar lebih halus dan lembut. Salah satu pilihannya dalam bentuk nasi tim.

Menteri Yaqut juga ikut memastikan bahwa layanan yang disiapkan ramah lansia.

“Saya hari ini mengecek kesiapan layanan di Emaar Elite Hotel. Saya lihat hotel untuk jemaah haji Indonesia representatif, bagus dan bersih. Ini sesuai kontrak,” sebut Menag di Madinah, Kamis (9/5/2024).

“Kamar mandi ada di dalam dan sebagian menggunakan bath up. Saya minta supaya jemaah lansia ditempatkan pada kamar dengan kamar mandi yang menggunakan shower. Jika bath up, harus ada pendamping. Ini untuk kenyamanan jemaah, khususnya lansia,” sambungnya.

Dari seluruh kamar di Emaar Elite Hotel, ada sekitar 100 kamar dengan kamar mandi berupa bath up.

Di dapur katering, Menag juga menanyakan hal sama, terkait layanan lansia, selain cek kondisi dan kesiapannya dalam menyiapkan konsumsi jemaah.

“Saya hari ini juga mengecek kesiapan dapur Meez Mary, salah satu pihak yang akan menyediakan layanan konsumsi jemaah haji Indonesia. Saya lihat dapur bersih dan luas.

“Tahun lalu kinerja dapur ini baik. Saya juga lihat sudah ada alokasi sendiri untuk menu makanan bagi jemaah lansia. Saya harap dapur ini bisa memberikan layanan terbaik bagi jemaah,” papar Gus Men.

Tiba di dapur, Menag disambut pemilik perusahaan katering Meez Mery. Hadir juga Wan Abdurahman, selaku executive chef yang asli warga Cipanas, Bogor. Menag juga akrab berbincang dengan beberapa chef dan asisten chef yang ada di dapur dan kebanyakan juga dari Indonesia.

Kesempatan itu dimanfaatkan Menag untuk menanyakan banyak hal, mulai dari ketersediaan sayuran dan bumbu nusantara, hingga tempe dan tahu. Menurut Gus Men, orang Indonesia suka dengan tempe dan tahu.

Hal tersebur diiyakan Wan Abdurrahman. Tidak hanya saat operasional haji, menu tempe dan tahu juga disukai jemaah umrah. Dalam sehari, dapurnya bisa menghabiskan hingga ratusan papan tempe dan tahu yang juga diproduksi orang Indonesia.

 

Nazarudin

Recent Posts

Dukung Penjual Kopi Keliling, Kapal Api Group Sumbang 1M

Kapal Api Group telah mengumumkan komitmennya untuk mendukung para pedagang kopi keliling dengan menyumbangkan dana…

6 hours ago

ISEI Fasilitasi Sosialisasi LPS – Industri Asuransi

Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) memfasilitasi upaya sosialisasi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan…

7 hours ago

Barisan Muda Kosgoro Agendakan Solidarity Sport Festival 2024 Pasca PON Sumut-Aceh

Barisan Muda Kosgoro 1957 (BMK 57) mengagendakan Solidarity Sport Festival (SSF) 2024 setelah perhelatan Pekan…

7 hours ago

Survey: 45% Orang Tua Rela Mengutang demi Disneyland

Berdasarkan sebuah survei terbaru oleh Lending Tree, sebanyak 45% orang tua rela berutang demi membawa…

8 hours ago

Kemenpora adakan Kejuaraan Antar Kampung

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kembali menggelar Kejuaraan Antar Kampung (Tarkam) 2024 sebagai upaya mendorong…

10 hours ago

Taman Safari Buka Suara: Kuda Nil diberi Makan Plastik

Mengutip dari akun instagram @indozone.id, Taman Safari Indonesia (TSI) di Puncak Bogor baru-baru ini mendapat…

12 hours ago