Home » Kisah di Balik Tanggal 14 Februari, Hari Valentine yang Tercipta dari Kematian Seorang Imam

Kisah di Balik Tanggal 14 Februari, Hari Valentine yang Tercipta dari Kematian Seorang Imam

by Junita Ariani
2 minutes read
happy. JPG

ESENSI.TV - JAKARTA

Perayaan Hari Kasih Sayang atau Valentine Day diperigati setiap tanggal 14 Februari tiap tahunnya. Banyak orang yang memanfaatkan momen spesial tersebutt untuk memilih berdua.

Apakah makan berdua, nonton berdua, jalan berdua. Atau bahkan ada yang mengatur jadwal pelamaran atau pernikahan di tanggal 14 Februari.

Walaupun sebenarnya ungkapan kasih sayang kapan saja bisa diungkapan, tidak perlu menunggu hari khusus. Namun, momen tersebut banyak dimanfaatkan untuk menyatakan perasaan pada orang-orang yang dicintai.

Momen Hari Valentine tidak hanya ditujukan kepada pasangan, tapi juga dapat ditujukan kepada orang tua, sahabat, dan anak-anak tercinta.

Pada momen itu juga berbagai pusat perbelanjaan, restoran, dan cafe  dihias dengan nuansa pink atau merah muda.

Namun, apakah kamu tahu asal-usul atau sejarah dari Hari Valentine itu sendiri? Supaya tidak penasaran, yuk simak penjelasan berikut ini.

Dilansir dari berbagai sumber, Minggu (12/2/2023), perayaan Hari Valentine ternyata tercipta dari kematian Santo Valentine atau yang dikenal sebagai Valentinus pada abad 270 M.

Ia adalah seorang imam dan uskup atau pemimpin jemaat untuk Agama Katolik di Roma) di Terni, Italia. St. Valentine merupakan seorang pendeta yang sangat taat dengan agamanya dan selalu membantu orang lain.

Bahkan, ia juga sering membantu orang-orang yang beragama Kristen yang ingin melarikan diri dari penjara Romawi yang terkenal dengan kekejamannya.

Menentang Keputusan Kaisar Claudius II

Salah satu bukti dari kekejaman penjara tersebut yaitu adanya perlakuan yang tidak manusiawi. Sering memukul serta menyiksa orang-orang yang ada di dalamnya.

Nah, sebagai salah seorang pendeta, Santo Valentine mengabdi kepada Kaisar Claudius II yang saat itu memerintah di Roma.

Baca Juga  Lampion Merah Ikut Semarakkan Imlek, Ini Sejarahnya

Akan tetapi, tiba-tiba saja, Kaisar Claudius II memberikan sebuah keputusan bahwa para laki-laki yang masih lajang tidak diperbolehkan menikah dan harus menjadi bala tentara.

Tentu saja  keputusan itu mendapat penolakan termasuk dari St. Valentine yang sangat menentang. Ia merasa bahwa keputusan tersebut sangat tidak adil.

Begitupun, St. Valentine masih memberanikan diri untuk melanggar keputusan itu dengan cara menikahkan pasangan muda-mudi yang tengah jatuh cinta.

Tapi sayangnya, tindakan tersebut didengar oleh Kaisar Claudius II dan akhirnya St. Valentine mendapatkan hukuman karena pelanggarannya.

Hukuman yang ia terima pun sangat berat, yakni hukuman mati dengan cara dipenggal kepalanya. Namun sebelumnya, St Valentine dijebloskan ke dalam penjara.

Dalam penjara St. Valentine sempat berusaha untuk menyembuhkan anak gadis dari kepala sipir penjara yang pada saat itu buta.

Setelah anak gadis itu sembuh, kepala sipir penjara itu berniat untuk membalaskan jasanya dengan cara menyelundupkan sebuah surat.

Surat itu ditulis langsung oleh St. Valentine yang jatuh cinta kepada anak gadis yang ia sembuhkan. Dalam surat terakhirnya, St. Valentine memberikan beberapa frasa penutup berupa “From Your Valentine”. Artinya “Dari Valentine-mu”.

Karena ekspresi cinta di dalam surat itu, uang pertama kali ditulis pada abad ke 15, membuat banyak orang lain meniru tindakan tersebut. Menulis surat cinta dan puisi kepada orang-orang tersayang.

Hingga pada abad ke 17, ada sebuah tradisi yang dilakukan untuk merayakan Hari Valentine di seluruh dunia. Perasaan tersebut berupa tulisan kartu ucapan dan juga surat cinta sampai bertukar hadiah.

Itulah sekilas tentang sejarah perayaan Valentina Day. *

#beritaterkini#beritaviral

Editor: Junita Ariani

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life