Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit bank tahun 2023 akan berada di sekitar 10 persen hingga 12 persen dibandingkan tahun lalu.
Bank sentral mengatakan permintaan kredit meningkat, sejalan dengan kinerja korporasi dan konsumsi rumah tangga yang membaik dan mendorong kenaikan permintaan pembiayaan.
“Dengan perkembangan tersebut serta sinergi kebijakan yang dilakukan otoritas, sektor keuangan dan dunia usaha, maka pertumbuhan kredit pada 2023 diprakirakan berada pada kisaran 10% – 12% (yoy),” tulis BI, seperti dilansir dari laman resminya, Selasa (24/1/2023).
Dalam risalah Rapat Dewan Gubernur BI edisi Januari 2023, disebutkan kinerja sektor perbankan tahun 2022 jauh membaik dibandingkan tahun 2021 yang hanya tumbuh sebesar 5,24 persen dari tahun 2020.
Sepanjang tahun 2022, realisasi penyaluran kredit bank naik 11,35 persen dari tahun sebelumnya, menyusul pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19.
Peningkatan pertumbuhan kredit terjadi merata pada seluruh sektor ekonomi dan seluruh jenis kredit terutama Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja.
Pemulihan intermediasi juga terjadi pada perbankan syariah, dengan pertumbuhan pembiayaan pada Desember 2022 sebesar 20,1% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya sebesar 6,6% (yoy).
Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit juga terus berlanjut, khususnya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tumbuh tinggi sebesar 29,66% (yoy).
Ke depan, Bank Indonesia akan melanjutkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif, inklusif dan berkelanjutan, untuk mendorong pertumbuhan kredit/pembiayaan perbankan.
“Pertumbuhan kredit difokuskan kepada sektor prioritas yang belum pulih, Kredit Usaha Rakyat dan kredit/pembiayaan hijau untuk mendukung pemulihan perekonomian,” tulis Bank Indonesia.
Sementara itu, ketahanan sistem keuangan, khususnya perbankan, terjaga baik dari sisi permodalan maupun likuiditas.
Permodalan perbankan tetap kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy ratio /CAR) November 2022 tetap tinggi sebesar 25,45%.
Seiring dengan kuatnya permodalan, risiko kredit tetap terkendali yang tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) pada November 2022 yang tercatat 2,65% (bruto) dan 0,75% (neto).
Likuiditas perbankan pada Desember 2022 tetap terjaga didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 9,01% (yoy).*
Editor: Erna Sari Ulina Girsang
PESAWAT kelima C-130J-30 Super Hercules pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah tiba dan mendarat dengan sempurna…
PDIP sebagai partai pemenang pemilu 2024 sudah menyiapkan nama-nama yang bakal bertarung di Pilkada serentak…
KEJAKSAAN Agung (Kejagung) terus melakukan pelacakan aset milik tersangka kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas…
SEJUMLAH permukiman warga terendam banjir yang diakibatkan luapan Sungai Saka dan Sungai Selabung di Kabupaten…
ANDA penggemar tanaman hias, khususnya anggrek? Silakan merapat Kebun Anggrek Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM…
Pemerintah memperpanjang kewajiban pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memiliki sertifikasi halal hingga…