Kata ‘Waisak’ berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu ‘Vaisakha’ atau ‘Vesakha’, yang berasal dari nama bulan dari Kalender Buddha. Biasanya jatuh pada bulan Mei di Kalender Masehi. Namun, tahun ini Waisak jatuh pada tanggal 4 Juni 2023.

Hari Waisak selalu jatuh pada malam bulan purnama (full moon). Hari Waisak terjadi karena adanya 3 peristiwa penting. Kelahiran Pangeran Siddharta Gautama di Taman Lumbini, mendapat penerangan di bawah pohon Bodhi, dan wafatnya sang Buddha di Kusinara. Tiga peristiwa inilah yang disebut sebagai Trisuci Waisak.

Saat Waisak, umat Buddha melakukan ritual Pindapatta. Artinya menerima persembahan makanan. Para biksu berjalan kaki dengan kepala tertunduk sambal membawa mangkuk makanan untuk memperoleh dana makanan dari umat. Ritual Pindapatta ditujukan untuk melatih biksu hidup sederhana dan menghargai pemberian orang lain.

Hari Untoro, seorang penulis turut memberikan ucapan selamatnya atas datangnya Hari Waisak.

Profil Penulis Hari Untoro Dradjat

Hari Untoro Dradjat adalah seorang penulis puisi yang juga merupakan Staf Ahli Bidang Multikultur Kementerian Pariwisata. Sehingga, ia sering mengikuti berbagai acara kebudayaan yang diselenggarakan di Indonesia.

Sebelum menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Multikultur Kementerian Pariwisata, Hari Untoro pernah menjadi Direktur Jenderal Sejarah dan Kepurbakalaan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, lho!

Bukan dari buku, dia sering membagikan karya-karya puisinya melalui salah satu sosial media yang dimilikinya. Ini merupakan cara yang menarik agar yang melihat dapat membaca karya puisinya.

Beberapa karya-karyanya seperti Hakekat Pemikiran Diaspora, Keberagamaan, Jiba di Sumur Batu, Seruputan Kopi, dan beberapa puisi indah lainnya.

Berikut adalah tulisan Hari Untoro dalam rangka memperingati Hari Raya Waisak.

– L I N D A P –

Rembulan temaram
Sinar redup tertutup awan
Cahaya di atas cahaya bersinar
Sinar rembulan menerangi Bukit Dagi.

Rembulan kesepian
Lindap ditelan lembah sunyi
Rajutan tali kasih melintas di hati
Cahaya terang menembus lapisan redup.

Bulan purnama sidhi
Cahaya langit timur menerangi
Merayap naik di atas stupa candi
Mandala Borobudur simbol pencerahan.

Rembulan menghapus redup
Lindap samar-samar mulai tersingkap
Sidarta Ghautama terlahir memutar roda
Pradaksina perjalanan putaran searah jarum jam.

Rembulan melintas senjakala
Lindap pudar dari samar nan redup
Ritual upacara memperingati Waisak
Ritus membawa air suci Umbul Jumprit.

Rembulan di atas candi bercerita
Kisah terbuka dari kaki candi tertutup
Kesadaran naik melewati teras bertingkat
Menuju lingakaran esoterik tiada berakhir
Mecapai pencerahan di atas puncak stupa
Di pucuk stupa masih ada payung Catra yang tertutup lindap samar-samar.
Selamat Hari Raya Waisak 2567
Hari Untoro Dradjat. 02062023.

 

Editor: Nabila Tias Novrianda

Administrator Esensi

Recent Posts

Memaksimalkan Performa Olahraga: 10 Tips Berharga untuk Sobat Esensi

Olahraga adalah bagian penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan tubuh. Bagi Sobat Esensi yang ingin…

10 mins ago

Bina Marga DKI Tangani Banjir Secara Kolaboratif

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Heru Suwondo mengatakan penanganan banjir di Jakarta dilakukan secara…

14 mins ago

HIPMI DIY Target Ciptakan 1.000 Pengusaha Baru

Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda (BPD HIPMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan menciptakan 1.000…

1 hour ago

BPP HIPMI Harapkan Pemerintah Fasilitasi Kredit Hingga Rp100 M

Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda (BPP HIPMI) berharap dukungan pemerintah untuk memfasilitasi pemberian kredit…

2 hours ago

Planet Bercincin Saturnus, Seperti Apa Planet Ini?

Saturnus, dikenal sebagai "permata" Tata Surya, adalah planet keenam dari Matahari yang terkenal dengan sistem…

2 hours ago

Teknologi Canggih yang Mendorong Kemajuan Industri Otomotif

Industri otomotif telah mengalami perkembangan yang luar biasa selama beberapa dekade terakhir, seiring dengan kemajuan…

4 hours ago