Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan kepada awak media usai melantik Laksamana Muhammad Ali sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 28 Desember 2022. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yang baru Laksamana Muhammad Ali yang menggantikan Laksamana TNI H. Yudo Margono yang diangkat menjadi Panglima TNI.
Dalam pelantikan pada Rabu ini (28/12/2022), Presiden menyampaikan sejumlah arahan kepada KSAL yang baru dilantik. Pertama, Presiden menekankan konsentrasi utama dari Laksamana Muhammad Ali yaitu untuk meningkatkan kedaulatan negara di laut, utamanya yang berkaitan dengan perbatasan dan pulau-pulau terdepan.
“Kita tahu dua per tiga Indonesia ini adalah air, adalah laut. Jadi konsentrasi untuk kedaulatan negara utamanya di laut itu yang menjadi tanggung jawab besar dari KSAL yang baru, Pak Muhammad Ali,” ujar Jokowi dalam keterangannya usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, dikutip Rabu ini.
Laksamana TNI Muhammad Ali lahir pada 9 April 1967 dan resmi menjabat KSAL pada 28 Desember ini. Dia adalah lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1989.
Ali, tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting, di antaranya mantan ajudan Wakil Presiden RI Boediono, Kasguskamlabar, Pati Sahli Kasal Bidang Ekojemen, Staf Khusus Kasal, Danguskamlabar, Waasrena Kasal, Gubernur AAL, Pangkogabwilhan I dan terakhir sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut.
Ali menggantikan Laksamana TNI H. Yudo Margono yang menjabat Panglima TNI sejak tanggal 19 Desember 2022, menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang masuk masa pensiun.
Adapun arahan kedua yakni, Presiden meminta modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) laut harus terus diperkuat.
Dalam keterangan terpisah, KSAL Laksamana Muhammad Ali menjelaskan bahwa Presiden Jokowi juga mendorong pengembangan industri perkapalan dalam negeri untuk Angkatan Laut.
“Terutama dalam pembangunan kekuatan yang berupa KRI. Jadi sekarang ini TNI Angkatan Laut sudah, mungkin 70 persen, sudah menggunakan produk dalam negeri kapal-kapalnya,” kata Ali.
Hal ketiga yang ditekankan Presiden Jokowi, menurut Ali, yakni terkait potensi kerawanan di laut berupa penyelundupan maupun kegiatan ilegal lainnya. Presiden menekankan Angkatan Laut untuk terus berupaya mencegah dan menghentikan segala bentuk kegiatan ilegal di laut.
“Masalah kerawanan lain adalah penyelundupan. Bapak Presiden juga menekankan untuk mencegah atau menghentikan kegiatan penyelundupan maupun kegiatan ilegal di laut atau lewat laut lainnya,” imbuhnya
*
Email: verabebbington@esensi.tv
Editor: Vera Bebbington
Polda Metro Jaya memberikan tanggapan terkait kasus penggelapan dana yang menyeret nama suami penyanyi Bunga…
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Indonesia dihadapkan pada sejumlah tantangan signifikan yang dapat…
Generasi Z merupakan kelompok yang semakin peduli terhadap isu-isu lingkungan dan keberlanjutan, termasuk dalam industri…
Jenderal TNI Agus Subiyanto baru-baru ini mengungkapkan bahwa masyarakat sipil Indonesia bisa berperan membantu Palestina…
Pada tanggal 11 Juni 2024, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terkait dengan Organisasi Papua Merdeka…
Sebuah perusahaan teknologi di China, Insta360, telah meluncurkan program unik untuk mendorong karyawannya menjaga berat…