Ekonomi

LPEI dan BCA Kolaborasi Dukung Pengembangan Kawasan Marina Labuan Bajo

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau LPEI berkolaborasi dengan lembaga keuangan PT Bank Central Asia (BCA) Tbk. mendukung pengembangan kawasan Marina Labuan Bajo di NTT.

Dukungan itu dalam bentuk memberikan fasilitas pembiayaan dan penjaminan kredit (blended financing) dengan total Rp1,05 triliun kepada PT Indonesia Ferry Properti (IFPRO).

IFPRO, anak perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry dan PT PP (Persero) Tbk, memiliki proyek khusus destinasi pariwisata super prioritas di Labuan Bajo.

IFPRO akan menggunakan fasilitas ini untuk berbagai inisiatif, termasuk Hotel Meruorah, area komersial, dan proyek baru. Seperti hotel mid-tier, area komersial tambahan, serta pembangunan dermaga dan marina.

Dalam proyek ini, LPEI untuk pertama kalinya berperan sebagai Joint Mandated Lead Arrangers and Bookrunners (JMLAB) bersama BCA.

“Ini adalah bukti pemerintah melalui Kemenkeu bahwa negara hadir untuk membangun ekspor Indonesia. Termasuk yang berbasis pariwisata,” kata Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U Norhadi dalam keterangannya, Kamis (21/12/2023).

Labuan Bajo Miliki Potensi

Dikatakannya, kawasan Marina Labuan Bajo memiliki potensi developmental impact yang tinggi. Terutama kontribusi dalam peningkatan devisa dari para wisatawan mancanegara serta memberikan multiplier effect terhadap industri terkait. Khususnya pelaku UMKM yang berada di kawasan tersebut.

Pernyataan ini didukung oleh Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi. Ia mengatakan kehadiran negara sangat terlihat di Labuan Bajo dengan pembangunan yang cepat.

“Dulu hanya ada satu hotel yang memiliki pelayanan yang baik dan kini memiliki 6 hotel bertaraf internasional. Ekosistem Manggarai Barat telah berubah dan tumbuh ke arah yang lebih baik. Ini bentuk negara hadir dengan tujuan yang mulia,” ungkap Ira di Jakarta.

Pembiayaan dan penjaminan kredit ini termasuk dalam penugasan khusus kepada LPEI untuk menyediakan pembiayaan ekspor.

Khususnya dalam mendukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas, yang merupakan inisiatif dari Kementerian BUMN melalui Surat Nomor S-1015/MBU/12/2023 tanggal 22 Desember 2021.

Ira mengatakan, penugasan khusus kepada LPEI ini diterbitkan melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 272/KMK.08/2022 pada tanggal 5 Juli 2022. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Junita Ariani

Recent Posts

Jan-Mei 2024, Hampir 200 Ribu Warga Jakarta Ganti NIK

Periode Januari hingga pertengahan Mei 2024, hampir 200 ribu warga Jakarta melakukan penggantian Nomor Induk…

3 mins ago

Begini Kesiapan Angkutan Haji 2024 Embarkasi Surabaya

EMBARKASI Surabaya akan memberangkatkan 106 kloter jamaah haji pada tahun 2024 dengan total 39.226 jemaah.…

11 mins ago

Sinkronisasi Data Korban Meninggal Banjir Lahar Sumbar 61 Orang

PUSAT Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaharuan data termutakhir banjir lahar…

43 mins ago

Jokowi: Bank Dunia Sebut Indonesia Berhasil Turunkan Kemiskinan Ekstrem 1,5 Persen

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, mengacu data Bank Dunia (World Bank), Indonesia telah berhasil menurunkan…

1 hour ago

Indonesia Targetkan Sektor Maritim Sumbang 15% PDB

Pemerintah Indonesia menargetkan sektor maritim mampu menyumbang 15% pada produk domestik bruto (PDB), tahun 2045…

2 hours ago

Dies Natalis ke-60, UNY Gelar Pasar Kangen Libatkan 200 Tenant Jajanan Nostalgia

UNIVERSITAS Negeri Yogyakarta (UNY) merayakan Dies Natalis ke-60. Untuk menyemarakkannya menggelar rangkaian kegiatan, salah satunya…

3 hours ago