Senin, 22 Desember 2025

LPS Naikkan Bunga Penjaminan Simpanan Bank dan BPR 25 Bps

Photo Author
- Selasa, 28 Februari 2023 | 21:05 WIB
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa (ke-2 dari kiri) membuka temu pers penetapan tingkat suku bunga penjamin LPS, di Jakarta, Selasa (28/2/2023). Foto: LPS
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa (ke-2 dari kiri) membuka temu pers penetapan tingkat suku bunga penjamin LPS, di Jakarta, Selasa (28/2/2023). Foto: LPS

Lembaga Penjamin Simpanan menaikkan tingkat bunga penjaminan simpanan Rupiah di bank umum dan BPR masing-masing sebesar 25 bps.

Dengan demikian, suku bunga penjaminan bank umum menjadi 4,25 % dan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) naik menjadi 6,75%.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan untuk TBP simpanan valuta asing (valas) pada bank umum ditetapkan naik menjadi 2,25 %.

"Selanjutnya TBP tersebut akan berlaku untuk periode untuk periode 1 Maret 2023 sampai dengan 31 Mei 2023," jelas Yudhi dalam konferensi pers penetapan TBP periode Februari 2023, di Jakarta, Selasa (28/2/2023).

Dia mengatakan penetapan TBP (tingkat bunga penjaminan) simpanan didasarkan pada beberapa aspek.

Antara lain, sinergi kebijakan program penjaminan simpanan dengan kebijakan moneter dan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Fed Fund Rate yang masih berlanjut.

“Serta antisipasi masih tingginya volatilitas pasar keuangan global dengan tetap menjaga stabilitas sistem perbankan domestik,” ujarnya dalam konferensi pers penetapan TBP periode Februari 2023, Selasa (28/2/2023).

Keputusan ini dihasilkan melalui Rapat Dewan Komisioner (RDK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada 27 Februari 2023.

Dalam pertemuan itu, LPS mengevaluasi dan menetapkan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) bagi simpanan dalam Rupiah di bank umum dan BPR, serta simpanan dalam bentuk valuta asing (valas) di bank umum.

Kinerja Industri Perbankan Stabil


Lebih jauh, Yudhi menjelaskan beberapa perkembangan positif terkini yaitu, kinerja industri perbankan yang tetap stabil di awal tahun 2023, baik dari sisi permodalan, likuiditas dan intermediasi keuangan.

Hal ini, jelasnya, ditunjukkan dengan rasio permodalan (KPMM) industri yang terjaga di level 25,93% pada periode Januari 2023.

Sementara itu, tingkat likuiditas juga relatif memadai dengan rasio AL/NCD di level 129,64% dan AL/DPK sebesar 29,13%.

Purbaya juga menekankan bahwasanya, LPS terus memantau pergerakan suku bunga simpanan perbankan nasional, baik yang berdenominasi Rupiah maupun valuta asing.

Berdasarkan data pergerakan suku bunga secara nasional, perkembangan Suku Bunga Pasar simpanan (SBP) untuk simpanan rupiah terpantau naik sebesar 17 bps menjadi 3,12% pada periode 24 Januari hingga 20 Februari 2023.

“Hal ini menunjukkan bahwa perbankan secara bertahap terus merespon kenaikan suku bunga acuan bank sentral (BI7DRR). Meskipun demikian, respon antar kelompok bank cenderung bervariasi dipengaruhi faktor likuiditas dan kecepatan ekspansi kredit,” jelasnya.*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X