Home » Survei Menunjukkan Perusahaan dan Rumah Tangga Masih Tarik Kredit Baru Walaupun Suku Bunga Naik

Survei Menunjukkan Perusahaan dan Rumah Tangga Masih Tarik Kredit Baru Walaupun Suku Bunga Naik

by Erna Sari Ulina Girsang
1 minutes read
bank pinjaman

ESENSI.TV - JAKARTA

Bank Indonesia berupaya memperketat kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan sejak tahun lalu untuk menahan lonjakan inflasi. Kebijakan ini disusul dengan kenaikan bunga kredit bank dan pembiayaan.

Namun, ternyata kenaikan bunga pinjaman tidak mengurungkan niat para pemilik perusahaan dan rumah tangga untuk menarik pinjaman baru dari perbankan maupun pembiayaan, terutama dari leasing dan koperasi.

Penyaluran kedit perbankan dan pembiayaan baru dari rumah tangga dan korporasi selama Desember 2022 meningkat. Indikasi ini diperoleh dari hasil Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Desember 2022.

Direktur Eksekutif, Departemen Komunikasi, Bank Indonesia, Erwin Haryono, mengatakan survei dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mengetahui indikasi penyaluran kredit dan pembiayaan baru pada akhir tahun lalu.

“Hasilnya, ditemukan bahwa penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Desember 2022 terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya (November 2022),” jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (17/1/2023).

Survei, tambahnya, menunjukkan bahwa Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru mencapai 77,7 persen. Angka ini jauh di atas SBT hasil survei bulan sebelumnya yang beada di posisi 58,6 persen.

Baca Juga  BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 5,75 Persen

Peningkatan penyaluran kredit baru ditopang oleh beberapa faktor utama, yakni permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.

Selain, permintaan kredit, permintaan pembiayaan korporasi pada Desember 2022 juga terindikasi meningkat. Kondisi ini terlihat dari SBT pembiayaan korporasi sebesar 21,5 persen, lebih tinggi dari SBT November 2022 sebesar 13,2 persen.

“Mayoritas sumber pembiayaan terutama bersumber dari dana sendiri, diikuti oleh pinjaman/utang dari perusahaan induk, pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, dan penambahan kredit baru ke perbankan dalam negeri,” tulis Erwin Haryono.

Sementara itu, indikasi kenaikan permintaan pembiayaan baru juga terjadi dari kelompok rumah tangga. Mayoritas rumah tangga mengajukan jenis pembiayaan berupa Kredit Multi Guna dan memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan.

Sedangkan, sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan, antara lain koperasi dan leasing.*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv

 

 

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life