Categories: Olahraga

Mayoritas Masyarakat Tak Persoalkan Kedatangan Tim Sepak Bola Israel

Mayoritas atau sebanyak 63,4 persen masyarakat Indonesia tidak mempersoalkan kedatangan tim sepak bola Israel ke Indonesia untuk menjadi peserta Piala Dunia U-20 FIFA tahun 2023.

Hal ini ditemukan dari survei yang dilakukan oleh Indikator Politik tanggal 8 hingga 13 April lalu.

Alasan responden dapat menerima kedatangan tim Israel sebagian besar adalah karena menilai urusan sepak bola, tidak ada kaitan dengan politik.

Alasan lain adalah untuk kemajuan sepak bola nasional.

Menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA diangggap sebagai momen penting bagi Indonesia, baik dari sisi industri sepak bola.

Terutama pengembangan atlet maupun dari aspek ekonomi dan promosi Indonesia di kancah internasional.

Dengan alasan ini, sebagian besar masyarakat menyayangkan batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia FIFA untuk atlet di bawah usia 20 tahun.

Menurut responden, penolakan Indonesia ini tidak mencerminkan posisi Indonesia dengan Israel.

Selain itu, Indonesia terancam mendapatkan sanksi dari FIFA yang dinilai akan menjadi tantangan baru bagi dunai sepak bola nasional.

36,6% Responden Menolak

Di sisi lain, sebanyak 36,6 persen masyarakat menolak kedatangan tim sepak bola Israel dan sisanya sebanyak satu persen abstein.

Alasannya, karena Israel menjajah Palestina, larangan konstitusi yang menolak segala bentuk penjajahan di atas dunia.

Kemudian, karena Israel bangsa Yahudi, tidak suka saja dengan Israel, serta karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

“Karena bersimpati dengan perjuangan rakyat Palestina,” jawab responden.

Dalam laporan hasil survei, Indikator Politik menyebutkan ruang publik Indonesia akhir-akhir ini dipenuhi dengan berita tentang dinamika kehidupan publik.

Pertama, tentang batalnya Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan ajang Piala Dunia U-20.

Penggemar sepakbola pun kecewa atas kenyataan ini.

Populasi Survei 1.212 Responden

Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon sekitar 83% dari total populasi nasional.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1.212 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.

Margin of error survei diperkirakan ± 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.

Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Kemenangan Tim Garuda, Redbull Campus Clutch

Tim Garuda Indonesia mencatat sejarah baru dengan memenangkan turnamen Red Bull Campus Clutch 2023 di…

1 hour ago

Cerita Nikita Nur Hijriyati, Penyandang Disabilitas Sukses Wisuda di UGM Yogyakarta

NIKITA Nur Hijriyati penyandang disabilitas Hard of Hearing dan minor cerebral palsy punya semangat baja.…

9 hours ago

Lakukan Ini, Insyaallah Menjadi Haji Mabrur

JEMAAH haji Indonesia diimbau untuk dapat memperbanyak manasik setiba di Mekkah. Manasik menjadi kunci agar…

10 hours ago

Gempa M5,2 Guncang Pegunungan Bintang Papua, Sebelumnya Aceh M5,9

GEMPA bumi mengguncang wilayah tenggara Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan dengan kekuatan magnitudo (M) 5,2,…

11 hours ago

Wapres: IKN Jadi Pelopor Kota Berbasis Transportasi Cerdas dan Berkelanjutan

WAKIL Presiden RI Ma'ruf Amin meyakini pengembangan inovasi teknologi di sektor transportasi dapat meningkatkan efisiensi…

12 hours ago

Beli LPG 3 Kg per 1 Juni 2024 Wajib Pakai KTP

PT Pertamina (Persero) menyatakan, warga yang membeli gas LPG 3 kg harus memakai KTP. Aturan…

13 hours ago