Ekonomi

Menko Perekonomian: KEK Rempang Perkuat Daya Saing Batam

Pemerintah berupaya meningkatkan daya saing Kota Batam sebagai kota industri, pariwisata dan dan jasa dengan dukungan KEK Rempang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan target ini dapat dicapai dengan memberikan fasilitas dan insentif, baik fiskal dan non-fiskal.

Adapun insentif yang diberikan melalui kawasan ekonomi khusus atau KEK Rempang, kepastian dan kemudahan berusaha, serta menyediakan tenaga kerja yang terampil (skilled labour).

Serta pengembangan beberapa kawasan yang belum berjalan, seperti Kawasan Rempang dan Kawasan Galang dan Galang Baru.

“Kawasan Rempang diharapkan menjadi tujuan investasi, terutama investor asing,” jelasnya, di laman resmi Kemenko Perekonomian, dikutip Jumat (14/4/2023).

Sehingga dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah dan regional.

Hal ini disampaikan Airlangga Hartarto dalam acara peluncuran Program Pengembangan Kawasan Rempang, Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB), Batam Provinsi Kepulauan Riau, di Jakarta tanggal 12 April lalu.

Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi Batam akan terus meningkat.

Sejalan dengan upaya optimalisasi pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam dan Kepulauan Riau.

Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi di Batam mencapai 6,84%, lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 5,31%.

Menko Airlangga mengatakan Pemerintah berharap pengembangan Kawasan Rempang akan dapat memberikan spillover effect kepada kawasan-kawasan lain di sekitarnya.

Batam Bersaing Dengan Singapura

Letak Pulau Rempang yang tidak jauh dari Singapura dan Malaysia akan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di kawasan Asia Tenggara.

Peran Indonesia dalam ASEAN Chairmanship pada Tahun 2023 akan menunjukkan daya saing Indonesia dan mendukung produktivitas ekonomi di negara ASEAN lainnya.

Pelaksanaan rencana investasi dilakukan oleh PT Makmur Elok Graha secara keseluruhan sampai Tahun 2080 sekitar Rp381 triliun.

Investasi ini mampu menyerap tenaga kerja langsung sejumlah 306.000 orang.

Investasi yang akan dilakukan, antara lain industri menengah, industri manufaktur dan logistik, kawasan pariwisata terintegrasi, serta kawasan perumahan dan perdagangan jasa terintegrasi.

“Tentu Batam Bintan Karimun, termasuk Rempang ini, dekat dengan Singapura dan Malaysia, diharapkan kita bisa memberikan daya saing yang tinggi di Kawasan tersebut,” jelas Menko Airlangga.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Bertemu Presiden Majelis Umum PBB, Jokowi Sampaikan Tiga Isu Penting Situasi Palestina

PRESIDEN Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dennis Francis…

7 hours ago

Penelitian UGM Ungkap Konten TikTok Berdampak Penurunan Daya Attention Span

TIM mahasiswa UGM Yogyakarta yang terdiri Rizqi Vazrin (Filsafat), Romdhoni Afif N (Filsafat), Radhita Z…

8 hours ago

BNPB Operasikan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Sukseskan World Water Forum di Bali

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mensukseskan acara World…

8 hours ago

Jokowi Sampaikan Dukacita Atas Meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

PRESIDEN Jokowi menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dan para delegasi…

9 hours ago

Pro Kontra Study Tour Pasca-kejadian Ciater Subang, Ini yang Perlu Diketahui

KECELAKAAN maut terjadi di jalan Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang,…

9 hours ago

Industri Linting Kertas Sigaret Indonesia Peluang Besar Ekspor

PEMERINTAH terus mendukung upaya industri yang melakukan inovasi dalam meningkatkan daya saingnya dan memperluas pasar.…

10 hours ago