Home » Mentan SYL Akui Selalu Marah Dengan Impor Karena Produktivitas Petani Tinggi

Mentan SYL Akui Selalu Marah Dengan Impor Karena Produktivitas Petani Tinggi

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memimpin Upacara HKP ke 51 tahun 2023, di Jakarta, Selasa (21/9/2023). Foto: Kementan

ESENSI.TV - JAKARTA

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengaku dirinya selalu merasa marah jika ada kebijakan impor, apalagi produktivitas petani di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir tergolong tinggi.

Mental SYL mengatakan produktivitas pertanian terbilang cukup tinggi dimana selama tiga tahun terakhir negara berhasil mendapat penghargaan FAO dan IRRI.

Artinya, SYL berharap ke depan tidak ada impor yang dilakukan karena petani sukses bekerja menyediakan produksi dalam negeri.

Dia mengatakan bahkan di saat terjadi krisis kesehatan pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap perekonomian.

Namun, jelasnya, di masa itu, sektor pertanian tidak hanya bertahan, tapi bisa mencetak pertumbuhan tinggi.

“Pernah dengar orang lapar di saat covid? Data BPS menyebut sektor pertanian naik sampai 16,42 persen. Jadi sekali lagi saya tidak suka orang-orang yang impor dan bermain-main untuk dengan petani,” katanya.

Hal ini disampaikannya saat memimpin  hari krida pertanian atau HKP ke 51 tahun 2023, di Jakarta, Selasa (21/6/2023), seperti dilansir di laman resminya, dikutip Jumat (23/6/2023).

Menurut SYL, selama ini kinerja sektor pertanian cukup memuaskan mengingat dalam empat tahun terakhir.

Baca Juga  Realisasi Investasi Sektor Industri Pengolahan Nonmigas Capai Rp565 Triliun

Indonesia, jelasnya, berhasil melewati berbagai ancaman krisis global terutama saat pandemi maupun perubahan cuaca iklim dunia.

“Mau sampai kapan saudara di saat panen raya melimpah dan produktivitas kita tertinggi selama 77 tahun kita malah impor,” terangnya.

Beli Hasil Pertanian Rakyat

“Mungkin karena ada alasan-alasan yang harus kita bisa terima dengan baik tetapi kita berharap selain importasi yang ada belilah hasil pertanian rakyat,” tegas Mentan SYL

“Pernah dengar orang lapar di saat covid? Data BPS menyebut sektor pertanian naik sampai 16,42 persen”.

“Jadi sekali lagi saya tidak suka orang-orang yang impor dan bermain-main untuk dengan petani,” katanya.

Pertanian bagi SYL, adalah sektor yang paling strategis dalam meningkatkan nilai tambah baik untuk masyarakat desa maupun kota.

Pertanian bahkan bisa menjadi daya gedor bagi tumbuh kembangnya ekonomi nasional.

Hal ini terbukti karena pertanian mampu tumbuh sebesar 16,42 persen disaat sektor lainya terpuruk akibat pandemi covid 19.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life