Senin, 22 Desember 2025

Menteri ESDM: 67 Persen Produksi Gas Dipakai di Dalam Negeri, Sisanya Diekspor

Photo Author
- Senin, 31 Juli 2023 | 21:17 WIB
Menteri ESDN Arifin Tasrif memberikan keterangan pers, Senin (31/7/2023), di Jakarta. foto: ist
Menteri ESDN Arifin Tasrif memberikan keterangan pers, Senin (31/7/2023), di Jakarta. foto: ist

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas (ratas) terkait desain besar pemanfaatan gas nasional, Senin (31/7/2023) di Istana Merdeka, Jakarta.

Usai ratas, Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral)  Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah memprioritaskan suplai gas. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Tentu saja kita harus memprioritaskan suplai gas yang kita produksi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kemudian juga memastikan bahwa operasionalnya itu efisien. Sehingga kita bisa mendapatkan gas yang kompetitif untuk bisa mendukung berkembangnya industri-industri dalam negeri,” ujar Arifin dalam keterangan persnya.

Pihaknya kata Arifin, berupaya untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi gas secara besar. serta memanfaatkan potensi yang ada di dalam negeri guna menjaga keberadaan suplai gas untuk industri-industri dalam negeri.

Meski demikian, Menteri ESDM memastikan bahwa pemerintah tidak melakukan pelarangan ekspor komoditas gas, setelah pemenuhan kebutuhan dalam negeri

“Kalau kita produksinya banyak, di dalam negeri itu belum mampu menyerap. Nah, ini harus bisa kita manfaatkan sebagai pendapatan ya. Pendapatan untuk ke pemerintah,” ujarnya.

Menteri Arifin menjelaskan, saat ini pasokan gas di dalam negeri masih mencukupi. Dari seluruh produksi gas dalam negeri, 67 persennya telah dipakai di dalam negeri.

“Sisanya yang belum terserap inilah yang kita lakukan penjualan komersial. Antara lain diekspor dalam bentuk LNG maupun gas pipa,” ujarnya.

Menurut Arifin, Presiden Jokowi juga memberikan arahan agar jajarannya melakukan evaluasi terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi gas.

Dengan demikian, diharapkan harga gas tersebut sesuai dengan biaya produksinya dan tetap kompetitif.

“Kita ingin juga menjadi negara yang kompetitif, terutama dengan kawasan-kawasan, negara-negara di ASEAN,” jelasnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X