Categories: Otomotif

Mercedes Benz Bidik Pertumbuhan Dua Digit di India

Produsen mobil asal Jerman, Mercedes Benz, membidik pertumbuhan dua digit pada tahun 2023 ini di India, meskipun ada kekhawatiran pelemahan mata uang rupee.

Pelemahan mata uang India ini dapat memicu kenaikan harga mobil.

Dilansir dari antaranews.com, Senin (9/1/2023), penjualan mobil Mercedes-Benz di India pada tahun lalu mencapai 15.822 unit atau naik hingga 41 persen, yang merupakan penjualan tertinggi sepanjang sejarah kehadirannya di negara tersebut.

Direktur Pelaksana Mercedes-Benz India, Santosh Iyer, mengatakan, di luar itu, Mercedes Benz juga masih memiliki pesanan sekitar 6.000 kendaraan.

Rupee Melemah

Santosh Iyer juga mengatakan, pelemahan mata uang rupee dapat menjadi risiko terganggunya pertumbuhan pasar mobil mewah di India. Hal ini dapat memaksa Mercedes Benz untuk menaikkan harga domestik akibat komponen impor yang semakin mahal.

Pada tahun 2022, mata uang rupee turun hingga 10 persen atau penurunan tertajam sejak 2013. Hal ini menjadikan rupee sebagai salah satu mata uang di Asia dengan kinerja terburuk.

“Salah satu risiko terbesar yang kami lihat bagi kami adalah nilai tukar. Dengan melemahnya rupee sedikit lagi, itu akan membawa kami pada lebih banyak kenaikan harga. Jadi itulah hambatan yang kami lihat terkait potensi pertumbuhan,” kata Iyer.

“Tapi kami memulai tahun ini dengan bank pesanan yang sangat sehat dan itu memberi kami keyakinan akan pertumbuhan dua digit bahkan untuk tahun 2023,” sambungnya lagi.

Mercedes Benz Luncurkan Kendaraan Listrik

Pada tahun ini, Mercedes-Benz akan meluncurkan 10 mobil baru di India, mencakup mobil bensin, kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dan kendaraan hibrida.

Perusahaan meluncurkan tiga kendaraan listrik di India pada tahun 2022 termasuk model listrik sedan S-Class andalannya yang dirakit secara lokal.

Kendaraan listrik telah terlihat memiliki permintaan yang kuat, dengan pelanggan India menunggu empat hingga enam bulan setelah memesan mobil mereka.

Iyer ingin menguranginya menjadi dua hingga tiga bulan sebelum meluncurkan lebih banyak kendaraan listrik. Mercedes telah mengalami pelonggaran kekurangan semikonduktor global, tetapi masih menghadapi beberapa gangguan karena kekurangan suku cadang dan keterlambatan pengiriman yang terutama disebabkan oleh masalah geopolitik, krisis energi di Eropa, dan penguncian terkait pandemi di berbagai belahan dunia, kata Iyer.

Dia memperkirakan butuh waktu 12 hingga 18 bulan hingga situasi kembali normal.

Editor: Raja H. Napitupulu

Junita Ariani

Share
Published by
Junita Ariani

Recent Posts

Manfaat Ikan Salmon: Kekayaan Gizi yang Menyehatkan Tubuh

Ikan salmon, dengan warna merah mewah dan rasa lezatnya, bukan hanya menjadi hidangan populer di…

1 hour ago

Cuaca Buruk Ganggu Pencarian Helikopter Presiden Iran

Cuaca buruk yang terjadi belakangan ini sangat mengganggu dan berbahaya. Baru saja terjadi kecelakaan pesawat…

2 hours ago

WORLD WATER FORUM 2024 BALI: SEBUAH CATATAN PENTING

Setidaknya ada 4 poin utama yang diperjuangkan dalam World Water Forum ke-10 di Bali kali…

3 hours ago

Tips Mengisi Baterai Mobil Listrik dengan Cepat dan Efisien

Era keberlanjutan dan kesadaran lingkungan yang semakin meningkat, mendorong mobil listrik semakin menjadi pilihan populer…

3 hours ago

Pascabanjir Lahar, NaCl 3 Ton Disebar di Langit Kota Padang Sumbar

BADAN Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) kembali menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Sumatra…

14 hours ago

Ribuan Orang Aksi Bela Palestina di Titik Nol Kilometer Yogyakarta

RIBUAN orang dari berbagai elemen seperti Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama…

15 hours ago