Polhukam

Meutya Hafid: Peluang Kerja Sama Keamanan Laut dan Pemberantasan Narkoba dengan Portugal

Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menerima kunjungan kehormatan dari perwakilan Parlemen Portugal. Pertemuan itu membuka peluang kerja sama antara Indonesia dan Portugal dalam bidang kelautan. Hingga perlawanan untuk memerangi narkoba.

Dalam pertemuan itu Meutya Hafid didampingi Anggota Komisi I Rachel Mariam Sayidina dan Dave Akbarshah Fikarn.

“Tadi disampaikan beberapa, mungkin yang dengan parlemen Indonesia adalah lebih banyak pertukaran parliament to parliament. Karena saat ini posisi cukup jauh secara geografis, jadi pertukaran antar parlemen masih kurang,” ujar Meutya dikutip Jumat (8/9/23), di Senayan, Jakarta.

Politisi Fraksi Partai Golkar ini menyampaikan, pertemuan-pertemuan dengan Parlemen Portugal akan lebih sering dilakukan. Untuk membahas kemungkinan kerja sama nasional coast guard atau Badan Keamanan Laut (Bakamla).

“Karena mereka (Portugal-red) punya keunggulan di bidang kelautan dengan wilayah mereka yang berdekatan dengan Spanyol begitu ya. Jadi mereka punya pengamanan laut yang luar biasa. Ini juga bisa kita kerjasamakan,” ujarnya.

Kerja Sama BNN dengan Portugal

Selain membuka peluang terkait keamanan laut, Meutya juga mengungkapkan pihaknya tengah mendorong kerjasama antara BNN dengan Portugal dalam memerangi masalah narkoba.

Ia menegaskan bahwa sebelumnya penyelesaian terkait dengan masalah ini dilakukan dengan sangat baik di kota Lisbon, Portugal.

“Tidak terkait langsung dengan Komisi I. Tapi kerja sama luar negeri saya rasa juga masih dalam ranah Komisi I. Kerja sama untuk memerangi narkoba. Tadi duta besarnya menawarkan kerja sama untuk bidang itu dengan BNN yang sekarang sebetulnya sudah dimulai. Tinggal DPR mendorong untuk kerja sama ini bisa betul-betul berjalan,” ungkap Meutya.

Meutya Hafid juga menambahkan perlunya pertemuan non governmental yang tidak bersifat kaku dan juga bersifat friendship group agar menjadi satu kesepahaman yang baik.

“Tapi tentu harus banyak pertemuan-pertemuan yang non governmental ya. Kalau governmental saja kan mungkin biasanya lebih terstruktur, mungkin sedikit lebih kaku. Lebih kepada friendship group yang kita harapkan bisa menjadi dasar kerja sama yang lebih memiliki kesepahaman yang baik,” tutupnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Junita Ariani

Recent Posts

Pesawat C-130J-30 Super Hercules Pesanan Kemhan Tiba di Jakarta, Ini Penampakannya

PESAWAT kelima C-130J-30 Super Hercules pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah tiba dan mendarat dengan sempurna…

1 hour ago

Ini Dia Delapan Nama Cagub PDIP untuk Pilgub DKI Jakarta 2024

PDIP sebagai partai pemenang pemilu 2024 sudah menyiapkan nama-nama yang bakal bertarung di Pilkada serentak…

1 hour ago

Kejagung Sita Rumah Mewah Milik Tersangka Kasus Korupsi Timah

KEJAKSAAN Agung (Kejagung) terus melakukan pelacakan aset milik tersangka kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas…

2 hours ago

Sungai Saka dan Selabung Meluap Rendam 238 Rumah di OKU Selatan

SEJUMLAH  permukiman warga terendam banjir yang diakibatkan luapan Sungai Saka dan Sungai Selabung di Kabupaten…

2 hours ago

Mari Merapat, Ada Festival dan Lelang Anggrek di Yogyakarta

ANDA penggemar tanaman hias, khususnya anggrek? Silakan merapat Kebun Anggrek Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM…

2 hours ago

Pemerintah Perpanjang Kewajiban UMKM Bersertifikasi Halal

Pemerintah memperpanjang kewajiban pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memiliki sertifikasi halal hingga…

4 hours ago