Berdasarkan data Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan, ID Food, produksi gula dalam negeri hanya mampu mencapai 2,4 juta ton. Padahal kebutuhan konsumsi dalam negeri sebesar 7 juta ton. Otomatis produksi gula nasional terus mengalami defisit.
Menurut Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji, saat ini ada ada beberapa persoalan untuk swasembada gula, baik di sisi off-farm maupun on-farm.
Masalah utama di on-farm yaitu kualitas pertanian tebu yang menurun dan bibitnya tidak sebagus dulu lagi. Sedangkan, dari sisi off-farm, Komisi VI meminta harus ada perbaikan fasilitas pabrik gula.
“Kalau enggak dilakukan (perbaikan) dengan mesin yang lama itu pasti (kualitas) rendemen tebu itu akan terpengaruh, rendemen rendah. Karena itu perlu ada perbaikan-perbaikan guna merealisasikan target yang diinginkan pemerintah,” jelas Politisi Fraksi Partai Golkar ini.
Ia pun mendorong pemerintah agar dapat mengembangkan varietas tebu serta meningkatkan produksi gula. Selain itu, tata kelola pertanian tebu harus diperbaiki agar target swasembada gula pada tahun 2028 dapat tercapai.
“Kita dorong supaya ada varietas baru yang bisa ditanam dengan hasil yang lebih baik,” kata Sarmuji dalam keterangannya dikutip. Kamis (22/2/2024) di Jakarta.
Sebelumnya, Sarmuji melakukan Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi IV DPR RI ke Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/2/2024).
Sarmuji menjelaskan, kendala lain yang terjadi yaitu tanah yang ada saat ini sudah dieksploitasi semaksimal mungkin. Dan, diberi pupuk berlebihan dengan bermacam-macam varian.
Sehingga, perlakuan tersebut dalam jangka panjang mengakibatkan produksi menurun. Karenanya, perlu adanya pembinaan dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Khususnya pabrik gula bagaimana menanam tebu dengan produksi yang bagus disertai dengan varietas yang baik juga.
“Perlu ada lahan terutama pabrik-pabrik gula di mana sebagian besar berada di pulau Jawa. Namun sangat disayangkan bila constrain (hambatan) lahannya tidak diatasi,” jelasnya.
“Kita mau pacu produksi sebesar apapun tidak mungkin terealisasi. Jadi disarankan bagaimana pihak-pihak terkait membuat satu produksi lahan yang besar dengan teknologi yang canggih,” jelasnya.
Komisi VI juga mengusulkan adanya pabrik baru dengan lahan yang besar yang memang sudah terbukti baik untuk pertanian.
“Bukan lahan yang coba-coba dan salah satu lahan yang memenuhi syarat pertanian yakni di daerah Merauke yang mungkin bisa menjadi acuan. Untuk meningkatkan produksi gula sebagaimana ditargetkan,” jelas Sarmuji. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu
Dunia pendidikan saat ini sedang digemparkan dengan berbagai temuan perilaku akademisi. Disebutkan, ada akademisi asal…
Kesibukan Generasi Z saat ini semakin meningkat. Durasi pekerjaan atau aktivitas yang semakin tinggi pun…
INDEKS Data Nasional (IDN) merilis hasil survei nama calon Gubernur Jawa Tengah pada Pilkada Serentak…
Udara Jakarta masuk peringkat ke-5 dunia sebagai kota yang paling polusi. Sejak hari ini, Jumat…
Menyediakan nutrisi yang seimbang dan bergizi bagi bayi adalah salah satu prioritas utama bagi setiap…
POLRI dan Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerja sama dengan Kepolisian Nasional Filipina menangkap gembong narkoba…