Home » Motif Oknum Paspampres Culik dan Aniaya Pemuda Asal Aceh Hingga Tewas

Motif Oknum Paspampres Culik dan Aniaya Pemuda Asal Aceh Hingga Tewas

by Lyta Permatasari
2 minutes read
ilustrasi

ESENSI.TV - JAKARTA

Oknum anggota Paspampres tega menculik dan menyiksa pemuda Aceh bernama Imam Masykur. Pelaku dan dua anggota TNI lainnya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kasus pembunuhan ini mungkin dilatarbelakangi oleh masalah ekonomi. Paspampres dan pelaku lainnya disebut mengharapkan uang tebusan atas penculikan Imam.

“(Motifnya) uang tebusan,” kata Danpomdam Jaya Jayakarta, Kolonel Ckm Irsyad Hamdie Bey Anwar, dihubungi, Senin (28/8).

Namun Ersyad tidak merinci besaran uang tebusan yang diminta pelaku. Dia hanya memastikan korban dan penyerang tidak saling kenal. “(Korban dan pelaku) tidak saling kenal,” jelasnya.

Sebelumnya, seorang pemuda berusia 25 tahun bernama Imam Masykur, warga Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh, diyakini meninggal dunia.

Korban diculik dan dianiaya oleh beberapa tentara. Akun media sosial X (sebelumnya Twitter) @Aceh mengungkapkan, orang tersebut terdiri dari 3 anggota TNI, satu dari Pasampres dan dua dari pasukan khusus.

Berdasarkan keterangan akun tersebut, kasus tersebut bermula saat korban dilaporkan hilang dan diyakini diculik pada 12 Agustus lalu di kawasan Rempoa, Ciputat Est, Tangerang Sud.

Belakangan, keluarga korban mengaku masih menerima telepon dari korban. Saat itu, korban mengaku dianiaya oleh penyerang dan dipaksa membawanya pergi.

Baca Juga  Wujudkan Swasembada Gula, Pemerintah Tingkatkan Produksi Tebu

Para penyerang juga mengirimkan video penyiksaan kepada keluarga korban yang kemudian menjadi viral di media sosial. Video pertama memperlihatkan korban dipukul berulang kali di bagian punggung dengan benda tumpul.

Pada saat yang sama, penyerang mengancam pihak keluarga untuk segera membayar uang tebusan sebesar Rp 50 juta.

Pelaku juga mengatakan, jika uang tidak segera dikirimkan, maka korban akan dibunuh dan dibuang ke sungai.

Dalam video lainnya, punggung korban dipenuhi luka lebam dan mengeluarkan darah. Diketahui, korban menelepon temannya untuk meminta bantuan untuk mendapatkan pinjaman atas permintaan oknum warga Papsampres. Dia mengatakan dia tidak tahan lagi disiksa.

Setelah itu, korban tidak bisa dihubungi dan tidak kembali ke rumah. Akhirnya pihak keluarga yang diwakili Said Sulaiman melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya pada 14 Agustus.

Namun setelah berhari-hari tak ada kabar dari korban, baru pada tanggal 24 Agustus keluarga korban mendatangi RSPAD Jakarta untuk menjemput jenazah Imam Masykur.

 

 

 

Editor: Farahdama A.P/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life