Angka prevalensi stunting di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kini berada di bawah angka persentase nasional. Berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka prevalensi Sumut turun sebesar 4,7% menjadi 21,1%, dari 25,8% pada tahun 2021.
Bahkan angka prevalensi Sumut berada di bawah nasional sebesar 21,6%.
“Terima kasih pada semua pihak, ibu-ibu PKK kabupaten/kota, bupati, walikota, elemen masyaraka. Telah bersama-sama bersinergi menurunkan angka stunting di Sumut,” kata Ketua TP PKK Nawal Lubis.
Nawal mengatakan itu pada kegiatan Pencegahan Penurunan dan Penanganan Stunting di Hotel Grand Mercure, Medan, Rabu (30/8/2023).
Nawal juga berpesan pada kader PKK yang menjadi peserta seminar agar terus bergandengan tangan menjalankan program tersebut, salah satunya adalah edukasi.
Edukasi pada masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam percepatan penurunan angka stunting.
“Kader PKK harus bergandengan tangan, ajak masyarakat, ajak ibu-ibu ke Posyandu, edukasi mereka. Jika tidak mau ke Posyandu, kita jemput, meskipun angka prevalensi ini turun 4,7%. Kita kan inginnya stunting tidak ada lagi sama sekali,” kata Nawal.
Ia mengharapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang juga menjadi program PKK senantiasa dilaksanakan. PHBS juga merupakan salah satu cara mencegah stunting.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kependudukan Catatan Sipil, Parlindungan Pane mengatakan, Pemprov Sumut akan terus menurunkan angka prevalensi stunting.
Selama ini Pemprov telah menggandeng seluruh pihak untuk bersinergi menurunkan angka tersebut.
Pada kesempatan itu juga dilakukan penyerahan cenderamata oleh PKK kabupaten/kota kepada Nawal Lubis. Usai acara, juga dilakukan ramah tamah bersama Ketua TP PKK Sumut.*
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang