Bali merupakan salah satu destinasi pariwisata yang populer di dunia. Karena keunikan budaya, keindahan alam, keramahan masyarakatnya, dan fasilitas pariwisata yang berkualitas. Sehingga pariwisata dapat menjadi sektor andalan perekonomian di Bali.
Dalam pengembangan ekonomi tersebut, Bali saat ini mengalami terjadinya lonjakan perekonomian yang cukup pesat. Namun, hal ini disebabkan oleh berbagai hal yang salah satunya terjadinya kebocoran data para pelaku pariwisata.
Dikutip dari orasi Guru Besar Universitas Sudayana, Bali Prof. Dr. Ir. Gusti Ayu Oka Suryawardani pada 12 Maret 2023. Beliau menyampaikan dalam orasi dari hasil penelitian nya menunjukkan bahwa kebocoran pariwisata Bali dari akomodasi, kebocoran tertinggi terjadi pada hotel bintang 4&5 chain hotels (55,3%).
Kebocoran tertinggi kedua pada hotel bintang 4&5 non-chain hotels (15,7%). Kemudian terjadi kebocoran ketiga pada hotel bintang 1, 2, &3 sebesar (7,1%) dan kebocoran terendah pada hotel non-bintang sebesar (2,0%).
Banyak dari masyarakat yang bertanya – tanya apa saja yang menjadi menyebab terjadinya kebocoran akomodasi Pariwisata di Bali? Adakah yang menjadi penyebab sumber pangan masyarakat sehari – hari?
Sumber kebocoran tersebut berasal dari adanya impor minuman beralkohol sebesar 64,1%. Lalu sumber kebocoran kedua adalah impor produk makanan dan bahan makanan sebesar 20,5%.
Kemudian dilanjutkan terjadinya kebocoran pada tenaga kerja asing pada akomodasi pariwisata Bali juga menjadi salah satu sumber kebocoran.
Prof Ayu begitu sapaan singkat beliau, memberikan strategi prioritas dalam meminimalkan terjadinya kebocoran Pariwisata Bali, yaitu pertama dengan mengembangkan pertanian, peternakan, perikanan dan industri kerajinan.
Kedua mengoptimalkan penggunaan produk lokal. Kemudian yang ketiga memberdayakan masyarakat setempat. Sehingga usaha – usaha yang seharusnya dilakukan seperti yang disebutkan dapat berjalan secara efektif dan optimal.
“Berdasarkan sumber kebocoran impor minuman beralkohol merupakan sumber kebocoran tertinggi. Sehingga usaha – usaha yang seharusnya dilakukan adalah mengembangkan industri wine lokal dan minuman beralkohol lokal.” paparnya (Prof Ayu).
Peran pemerintah, pelaku industri pariwisata serta partisipasi masyarakat sangat penting dalam mengimplementasikan kebijakan untuk meminimalkan kebocoran pariwisata Bali.
Berdasarkan prioritas tinggi yang dapat dihasilkan dari sumber daya alam dan sumber daya manusia. Sehingga hal ini bermanfaat dan dapat dirasakan oleh petani, peternak, nelayan dan masyarakat Bali.
Penulis : Firda Nursyafira
Editor : Firda Nursyafira
PEMBANGUNAN Tol Semarang - Demak sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN) diharapkan dapat semakin…
KOPI Indonesia masih menjadi pusat perhatian di hari ketiga penyelenggaraan Melbourne International Coffee Expo (MICE)…
MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengaku setuju Sitem Pemilu dilakukan redesigning atau desain ulang.…
UNIVERSITAS Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ikut dalam pameran pendidikan bertajuk Go Global UTokyo Study Abroad…
Pemain Ganda Putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri lolos ke 16 besar usai mengalahkan pasangan Malaysia…
SETARA Institute menyatakan, Rancangan Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (RUU Penyiaran) yang…